Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menyakiti Patah Hati

9 Oktober 2019   16:30 Diperbarui: 9 Oktober 2019   16:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lihat sekeliling kamu sekarang. Penghuni kosan mulai keluar melihat apa yang sedang terjadi di sini. Masih punya muka, hah?" kata Dion menambahkan.

Tidak lama setelah itu, akhirnya Vadi pergi dengan terburu-buru, meninggalkan Ralin yang belum berhenti menangis. Dion segera memeluknya untuk memberi ketenangan dan mengatakan bahwa sebentar lagi Lisa pun akan segera datang.

"Kita akan laporkan masalah ini ke pihak kampus, oke? Ada aku di sini sekarang. Kamu nggak perlu takut lagi."

***

Dua tahun berlalu. Cinta sama sekali tidak pernah kembali pada kehidupan Ralin. Kehadiranku waktu itu benar-benar menutup pintu hati Ralin untuk semua laki-laki. Cinta hanya bisa diam di dalam perangkap tanpa tahu kapan akan kembali lagi.

"Hei, aku punya kabar baik," kataku.

"Apa itu?"

"Lihat saja sendiri."

Aku dan Cinta menjadi saksi ketika seorang laki-laki mengajak Ralin untuk mendaki gunung. Di puncak itu saat matahari terbit, ia memegang kedua tangan Ralin dan mulai mengatakan soal perasaannya.

"Aku sayang kamu, Lin."

"Dion, jangan bercanda, deh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun