"Cepet ke toilet sekarang!" kataku sedikit membentak.
"Maksudnya?"
"Buang air kecil daripada kamu kebelet pas toko tutup," jawabku mencoba tenang meski masih sedikit panik.
Setelah Bayu yang kebingungan itu pergi dari hadapanku, aku segera mencari Sintia di bagian gudang.
"Sin, hp kamu mana?"
Sintia dengan panik merogoh saku celananya dan menyadari bahwa ponsel miliknya tidak ada.
"Ketinggalan di kantin B2 deh kayaknya."
"Ya udah, makanya ambil sekarang!"
Kini aku sendirian di toko karena Sintia pergi untuk beberapa saat.
Memori menyeramkan itu benar-benar terekam jelas dalam otakku. Sesuatu yang begitu nyata namun sama sekali belum terjadi. Apa ada sesuatu dalam diri ini yang belum aku ketahui?
***