Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Playlist 06, Tahu Diri"

17 Juni 2018   20:29 Diperbarui: 17 Juni 2018   20:40 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Hai, selamat bertemu lagi...
Aku sudah lama menghindarimu, sialku lah kau ada di sini...
Sungguh tak mudah bagiku, rasanya tak ingin bernapas lagi...

Seperti biasa, setiap Jum'at malam, kafe ini akan mengadakan sebuah live music di bagian tengah ruangan. Rafika dan Azka ada di lantai dua, jadi hanya bisa mendengarkan lagu tanpa melihat langsung penyanyinya.

Kali ini, suasana sedikit lebih mencair. Rafika sudah enak diajak ngobrol dan tidak hanya menjawab pertanyaan saja, melainkan sebaliknya. Mereka lebih banyak membahas masa lalu. Bagaimana pertemuan pertama mereka, hal konyol yang pernah dilakukan, dan masih banyak lagi. Dan saat itu, Azka melihat senyuman Rafika yang sudah lama tidak dilihatnya.

"Parah banget kan waktu kita mau nonton, tapi ternyata tiketnya hilang. Jadi malah beli dua kali, deh," kata Rafika menahan tawa sembari menikmati makanannya.

"Dan ternyata, tiket itu nggak hilang. Itu ada di tas kamu kan, Fik? Duh, kocak banget, ya."

Rafika sadar bahwa malam ini seharusnya tidak pernah terjadi. Ia sudah berjanji sejak lama, bahkan pada dirinya sendiri, untuk tidak lagi berkomunikasi dengan Azka, apalagi sampai diajak makan malam seperti sekarang. Tapi, ia terlanjur membawa perasaannya mengalir jauh ke muara terdahulu. Rafika ingin saja menghindar, hanya saja kenyamanan ini membuat dirinya seolah membeku dan kembali membuka luka yang seharusnya sudah tertutup sempurna.

Dan, upayaku tahu diri... tak selamanya berhasil apabila...

Kau muncul terus begini... tanpa pernah kita bisa bersama...

Mendengar lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi kafe itu, raut wajah Rafika perlahan berubah. Tidak ada senyum, apalagi tawa. Azka sempat melihat kejanggalan itu, tapi Rafika seakan menutupnya rapat-rapat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun