Margo adalah siswa baru. Ia masuk ke sekolah ini dan mulai mengenal Rafika dan Aul sekitar 7 bulan lalu. Wajar jika dia belum tahu tentang ini.
"Mantan aku ada di sana, Mar," jawab Rafika santai menunjuk ke arah bagian lapangan yang dekat dengan kantin. "Dia anak UGM dan lagi buka stand di sana. I just want to hide myself."
Akhirnya Margo mengerti, sementara Aul jelas sudah tahu sejak lama. Perempuan itu memilih diam dan tidak lagi ingin membahasnya. Ya, hanya sekadar jaga-jaga agar Rafika tidak terlalu lama terjebak di ruang nostalgia.
"Ingin bersembunyi dari siapa?"
Dan, suara berat itu sangat mengagetkan Rafika dan Aul, sementara Margo lagi-lagi dibuat kebingungan. Laki-laki itu sedang memandang mereka lengkap dengan jas almamater yang dikenakannya. Sendirian, tapi dengan tatapan tajam.
"Dari kamu," jawab Rafika saat itu juga. "Kenalin, Mar, dia mantan pacar aku. Namanya Azka."
Aul hanya bisa geleng-geleng kepala.
***
"Apa kabar, Fik?" tanya Azka di kantin sembari mengaduk-aduk jus mangganya.
"Cukup baik," jawab Rafika seperlunya.
Dan di sinilah mereka sekarang. Setelah pertemuan di depan kelas tadi, Aul dan Margo memilih pergi meninggalkan keduanya. Lalu, Azka mengajak Rafika ke kantin. Sekadar ngobrol-ngobrol, kata mantannya itu.