Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Datang Lagi

5 Desember 2024   12:01 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Cahaya Matahari Pagi. Sumber: Freepik/Wirestock

4.

Malam datang seperti kabut yang berat,

menutupi jejak langkah kita.

Tapi cinta kita seperti api kecil di ujung rokok,

berjuang untuk tetap hidup di tengah angin.

Aku ingin menulis puisi tentangmu,

tapi setiap kata menjadi kaca yang memantulkan diriku sendiri.

5.

Pagi datang lagi, seperti pukulan palu pada lonceng.

Cinta bukan cerita manis,

tapi bayang-bayang panjang yang menari di trotoar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun