Sekali lagi, tidak ada penjelasan sederhana atau solusi untuk masalah kemiskinan. Meskipun beragam teori berlimpah, sosiolog akan terus memperhatikan masalah ini di tahun-tahun mendatang dan menjadi akibat kemiskinan.Â
Dampak kemiskinan
Dampak dari kemiskinan itu sendiri tak bisa dipandang sebelah mata oleh kalangan manapun karena hal ini sudah masuk keranah yang lebih serius. Sosiolog telah sangat prihatin tentang dampak kemiskinan pada "kelas bawah hitam," meningkatnya jumlah pengangguran, orang yang bergantung pada kesejahteraan, terjebak di pusat kota. Tingkat stres dalam keluarga juga telah terbukti berkorelasi dengan keadaan ekonomi.Â
Studi selama resesi ekonomi menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan dan kemiskinan selanjutnya dikaitkan dengan kekerasan dalam keluarga, termasuk pelecehan anak dan orang tua.Â
Keluarga miskin mengalami lebih banyak tekanan daripada keluarga kelas menengah. Anak-anak yang dibesarkan dalam kemiskinan cenderung kehilangan sekolah lebih sering karena sakit.Â
Anak-anak ini juga memiliki tingkat kecelakaan yang jauh lebih tinggi daripada anak-anak lain, dan mereka dua kali lebih mungkin mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, anemia defisiensi besi, dan lebih tinggi dari tingkat normal timbal dalam darah, yang dapat merusak fungsi otak.
Pemecahan masalah
Pengelolaan SDA
Seperti yang kita tahu bahwasaanya Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak sekali potensi sumber daya alam yang mumpuni jika diolah dengan baik dan bijak. Sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan hasilnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyrakat sekaligus menekan angka kemiskinan yang saat ini masih membumbung tinggi.Â
Beberapa upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dengan penggalakan pemanfaatan sumber daya yang tentu saja dijalankan dengan cari yang baik dan bijak, karena pemanfaatan hasil sumber daya harus berkesinambungan dengan tindakan perlindungan.
Pemanfaatan sumber daya harus dilakukan dengan baik dan rasional sebagai contoh berikut ini;
- Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara
- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi[1]
- Mengembangkan metode menambang yang efisien, dengan teknik recycling[2]
- Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam