Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menilik Juru Gedor Milan Setelah Zlatan

26 September 2020   20:40 Diperbarui: 26 September 2020   20:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, Paolo juga banyak belajar dari manuver-manuver Christian Maldini yang lebih dulu berkarir daripada Daniel. Dimana sang kakak dari Daniel itu hanya menghuni tim Primavera Milan dan tak pernah menembus tim utama AC Milan sehingga Ia kini hanya bermain di Pro Sesto yang bermain di Serie D. Padahal secara posisi Christian sangat mirip dengan sang ayah. Lantas apa yang bikin anak sulung Maldini itu tak berkembang?

Paolo menceritakan apa yang terjadi pada putra tertuanya itu. Christian yang sempat bermain di Milan U-19 terlalu banyak dibebani ekspetasi, salah satunya terlalu banyaknya kamera yang menyoroti Christian.

"Saya melaluinya bersama anak tertua saya, Christian, yang sempat bermain bagi tim U-19 [Primavera]. Saya ingat laga pertamanya ketika ia masih berusia 8 tahun. Semua kamera televisi mengarah kepadanya. Saya tahu hal ini tak akan baik bagi si kecil," ungkap Paolo yang kini menjabat direktur olahraga di Milan. Seperti dinukil dari The Athletic.

Agaknya apa yang diutarakan Paolo memang benar, Daniel perlu dibiarkan buat berkembang tanpa dibebani ekspetasi berlebihan dari media atau publik. Tak mudah bagi Daniel untuk berada di Milan dengan bayang-bayang kesuksesan klan Maldini. Namun sejarah kelam sang kakak rasa-rasanya bisa memberikan Daniel perpekstif baru bagaimana seharusnya Ia bertahan di Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun