Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dear, Ratu Tisha Destria...

13 April 2020   22:37 Diperbarui: 14 April 2020   15:45 4025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepak bola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar, dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha,” demikian tulis Ibu.

Lewat surat terbuka ini sudah semestinya saya menyampaikan maksud dan tujuan saya. Yakni sekadar mengucapkan rasa terima kasih atas kinerja dan perubahan-perubahan yang terjadi untuk sepak bola Indonesia pada umumnya.

Namun secara khusus sebagai pribadi juga sudah semestinya bagi saya untuk menghaturkan rasa terima kasih sebab Bu Sekjen telah senantiasa menjaga harapan saya terhadap sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi bahkan disaat Ibu tak lagi berseragam PSSI.

Barangkali saya mesti meminta filsuf eksistensialisme, Soren Kierkegaard, untuk membantu menutup surat terbuka ini. Menurut Kierkegaard, cinta sejati bisa membuat orang yang dicintainya merasa berhutang. Senada dengan diktum Bu Sekjen dalam mencintai sepak bola yang disebut di atas.

Rasa-rasanya Bu Sekjen, maksudnya Ratu Tisha Destria, eks sekjen PSSI, telah mengerjakan program kerjanya dengan penuh cinta di PSSI. Saya atau mungkin kami berhutang karenanya.

Demikian surat terbuka ini saya muat atas dasar rasa cinta yang sama terhadap sepak bola nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun