Para penghuni hutan bersedih. Mereka mengenal Nana sebagai kelinci cantik yang baik dan ramah. Mereka merasa kehilangan.
Sebagai sahabat, Nini terlihat paling terpukul. Bibirnya gemetar, air matanya bercucuran.
"Kamu kenapa, Na? Kenapa? Tadi kamu baik-baik saja bersamaku."
"Nana terkena racun ular belang. Apa kalian tadi bertemu ular belang?" tanya Lemur.
"Sama sekali tidak. Kami datang ke gubuk ini dalam keadaan sehat. Aku hanya meninggalkan mereka sebentar untuk mengambil wortel sebagai hidangan, dan saat aku kembali aku menemukan Nana sudah tak bisa ditanyai," Nini menjelaskan sambil berurai air mata.
"Meninggalkan mereka? Siapa mereka?" Tupai yang pendiam tak bisa menahan keingintahuan.
"Nana dan Caca. Aku dan Nana datang ke gubuk ini untuk bertemu Caca. Caca sudah duluan berada di sana sebelumnya."
"Caca? Siapa Caca?"
"Iya, Caca siapa?" yang lain ikut penasaran.
"Itu!" Nini menunjuk Caca yang terlihat tenang seakan tak terjadi peristiwa apapun di dekatnya.
"Oo.. ular sanca itu," gumam beberapa penghuni hutan.