Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Ular Sanca dan Dua Kelinci

22 Agustus 2016   13:51 Diperbarui: 22 Agustus 2016   14:43 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.pd4pic.com

"Dia yang tadi sempat menghalangiku menolong Nana," sahut yang lain.

Sejenak terjadi keriuhan.

"Apakah Nana mati karena gigitan?"

"Bukan. Meski itu racun ular belang, masuknya lewat minuman."

"Nini, apa Nana tadi meminum sesuatu?"

"Iya, tapi air kelapa. Tadi Caca yang menyiapkan."

"Mana air kelapa itu?"

Caca masuk kembali ke gubuk sambil membawa batok kelapa berisi cairan.

"Ini. Tapi ini cuma air kelapa. Tak ada racunnya," kata Nini sambil mencelupkan jari tangan lalu memasukkan ke mulutnya.

"Huaaahh… pait… panas!" katanya sambil meletakkan batok kelapa itu di tanah lalu berlari ke arah parit dan membasuh mulutnya berulang-ulang. Setelahnya ia kembali ke kerumunan penghuni hutan.

"Tak enak, rasanya aneh," katanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun