Tidak heran jika pada akhirnya pengetahuan filosofis tersebut diresap oleh masyarakat yang menjadi bagian dari sistem kepercayaannya. Fenomena pemaknaan yang mengacu pada siklus kehidupan manusia, salah satunya adalah hal yang berkaitan dengan proses lahirnya seorang manusia. Berbagai kepercayaan yang terkait dengan keselarasan hidup manusia dengan alam menjadi salah satu kebiasaan yang hampir kurang dikenal di zaman modern saat ini.
Falsafah sedulur papat lima pancer merupakan falsafah Jawa Kuno yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Dari sudut pandang bahasa, istilah sedulur papat limo pancer berarti empat bersaudara dan menjadi lima sebagai pusatnya.Â
Di sisi lain, berdasarkan konsep Jawa, istilah itu berarti satu bentuk wujud manusia ketika manusia itu dilahirkan ke bumi. Sedulur Papat Lima Pancer adalah arah mata angin yakni Kidul, Kulon, Lor, Wetan dan serta Pancer (tengah). Tengah atau pusatnya merupakan pusat komis (alam semesta) orang jawa. Arah kiblat ini juga dapat dikaitkan dengan perjalanan hidup manusia dari lahir sampai mati, yang mana hidupnya selalu ditemani oleh sedulur papat lima pancer.
Sedulur papat didefinisikan sebagai kawah, getih, puser,dan adhi ari-ari. Sedangkan pancer diartikan dengan (ego, atau manusia itu sendiri). Letak sedulur papat ini bertepatan dengan arah kiblat manusia jawa. Istilah sedulur papat limo pancer ini diyakini oleh penganut Kejawen sebagai warisan atau peninggalan budaya dari karya - karya Sunan Kalijaga pada abad ke - 15 dan ke - 16. Konon katanya, istilah ini pertama kali ditemukan dalam Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Sedulur papat lima pancer ini diyakini sebagai kesatuan yang saling berkaitan dalam diri manusia, terdapat empat hal dan ke lima hal sebagai berikut.
1. Kakang sawah
Kakang sawah atau disebut sebagai air ketuban adalah air yang membantu manusia untuk dilahirkan dari kandungan ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, maka masyarakat Jawa sering menyebutnya sebagai Kakang atau yang berarti Kakak sebagai saudara yang lebih tua, karena keluar lebih dahulu.
2. Adhi ari-ari
Disebut adhi plasenta atau ari - ari. Adhi dalam bahasa Indonesia yaitu berarti adik, merupakan sebutan untuk ari-ari yang keluar setelah bayi dilahirkan.
3. Getih