Namanya Jessy, aku mulai kenal dia 2 tahun yang lalu di usianya yang ke 25, seorang gadis cantik, kuat, mandiri dan cerdas. Dia seorang Perawat (Paramedis) di sebuah Rumah sakit Swasta Besar di Jakarta. Kami berkenalan ketika aku sedang menjalani "general check up". Di mana harus dilakukan "Kateterisasi". Perkenalan kami berlanjut dan makin akrab, dia pernah sekali berpacaran, putus dan tidak pernah dekat dengan lelaki lagi hingga kenal denganku. Kami dekat dan makin dekat, Dia Kekasihku dan Aku Kekasihnya hingga Kami berdua sudah seperti suami – istri! Kami punya panggilan mesra, Jessy memanggilku “suamiku” dan aku memanggil dia “gila” karena dia memang benar benar gila
Usiaku 49 tahun saat kenal si “gila”, Aku telah beristri resmi dan punya 3 anak cowok yang sehat, ganteng dan kami adalah keluarga yang bahagia! Kami juga punya panggilan mesra, istriku memanggilku “suamiku” dan aku memanggil dia “gila” sama! Karena mereka memang sama-sama “gila”
Aku juga sanagat “Gila” Saat ini aku telah mempunyai seorang kekasih lagi yang usianya lebih muda 24 tahaun ! Aku sedang “Bermain Api” Sebuah permainan yang sangat berbahaya dimana aku tidak pernah memikirkan apalagi mengharapkan hal ini terjadi !
Kami menikmatinya dan Sangat menikmatinya ! Dibalik kesemua itu, didalam diriku ada rasa bersalah dan rasa takut yang sangat besar,
“Sayang ku, kamu nmasih sangat muda dan makin cantik dan matang, aku rela melepas kamu, ayo, cari lelaki yang kamu sayang dan dia juga sayang kamu, jangan kamu sia-sia kan masa mudamu bersamaku seorang lelaki Tua yang sudah beristri dan punya 3 anak”
“Suamiku Sayang” jawab nya “ Aku merasa aman kalau dekat dengan mu, aku tidak minta apa-apa kepadamu, aku hanya mau kamu jadi milikku se utuh nya !” Dan dengan tatapan matanya yang tajam dan “Aneh” dia berkata :” Suamiku, aku mau kamu ceraikan Istrimu atau kamu bunuh dia, sehingga kamu benar-benar milikku !” Teriaknya
Aku sangat terkejut, kupegang pundaknya, kupandang wajahnya dengan lekat, tak ada tanda-tanda bahwa dia hanya bercanda dengan ucapan nya, dia serius!
“Gila kau, itu hal yang sangat tidak boleh terjadi !” Teriak ku
Dia tersenyum dan wajahnya kembali ceria, “Suamiku sayang, ayo kita nikmati kebersamaan kita” katanya dengan manja dan kembali memelukku dengan erat, kemudian dengan berbisik dia berkata, “Aku tidak mau memikirkan hal itu hari ini, aku akan memikirkannya Besok”
Dialog serupa selalu berulang setiap aku meminta dia meninggalkan aku dan mencari lelaki yang mau dan sayang dia, sehingga aku tidak berani mengungkit hal ini lagi
Aku juga berusaha pergi meninggalkan dia, tapi usaha ku hanya bertahan paling lama satu bulan berpisah dengan dia, aku tak tahan dan selalu ingin bertemu, setelah itu kami Lengket kembali !.