Mohon tunggu...
Gianto Kwee
Gianto Kwee Mohon Tunggu... Teknisi - Mechanical Design

Lahir di Tulung Agung, Jawa Timur, Sekolah di Bltar sampai SMA, tinggal di Jakarta sejak 14 November 1974, Berusaha menjalani HIDUP HARI INI dengan baik dan selalu belajar untuk makin tumbuh Dewasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasihku Namanya Jessy, Panggilan Mesraku "Si Gila"

12 Februari 2016   19:23 Diperbarui: 13 Februari 2016   09:13 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Suamiku yang tak tahu diri dan kurang ajar pasti masih didalam rumah, dengan marah dan kalap kugedor rumah pacarmu, dan tidak ada jawaban kemudian dengan penuh emosi kodobrak Jendela rumah Pacarmu, aku bisa masuk, kunyalakan lampu dan kulihat kamu terikat di ranjang lengkap dengan selang infus. Kamu pulas sekali, saya merasa ada yang tidak beres, segera saya cabut jarum infusnya dan entah kekuatan dari mana kugendong kamu masuk mobil, Cairan Infus kubawa dan kamu kubawa ke Rumah sakit”

“Kamu Pulas selama 2 hari, Dokter bilang, terlambat sedikit, kamu akan “Pulas” selamanya”

Kupandangi Istriku bercerita dengan takjub, “Terima kasih Istriku, kamu istri yang luar biasa” Tanpa terasa mataku telah basah dengan airmata

“Aku sudah lapor polisi, Polisi melakukan pencarian, tapi pacarmu hilang seperti ditelan bumi dan rumah itu pacarmu hanya menyewa, Kamu boleh lega dan gembira karena dia lolos, kamu bisa minta diikat lagi, tapi jangan harap aku mau menolong kamu lagi”  Kata istriku denganmuka Jengkel

“Istriku, aku benar-benar kapok, hal ini takkan terulang lagi, aku janji !”

“Suamiku, kalau kamu melakukan sekali lagi, aku akan mengikatmu diranjang, dan tak akan kulepaskan lagi “ , , , , , , , , , , , , ,

 

Taman Semanan Indah, 11 February 2016

Reverensi , “Pendekar Negeri Taylie” Karya Chin Yung

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun