“Suamiku yang tak tahu diri dan kurang ajar pasti masih didalam rumah, dengan marah dan kalap kugedor rumah pacarmu, dan tidak ada jawaban kemudian dengan penuh emosi kodobrak Jendela rumah Pacarmu, aku bisa masuk, kunyalakan lampu dan kulihat kamu terikat di ranjang lengkap dengan selang infus. Kamu pulas sekali, saya merasa ada yang tidak beres, segera saya cabut jarum infusnya dan entah kekuatan dari mana kugendong kamu masuk mobil, Cairan Infus kubawa dan kamu kubawa ke Rumah sakit”
“Kamu Pulas selama 2 hari, Dokter bilang, terlambat sedikit, kamu akan “Pulas” selamanya”
Kupandangi Istriku bercerita dengan takjub, “Terima kasih Istriku, kamu istri yang luar biasa” Tanpa terasa mataku telah basah dengan airmata
“Aku sudah lapor polisi, Polisi melakukan pencarian, tapi pacarmu hilang seperti ditelan bumi dan rumah itu pacarmu hanya menyewa, Kamu boleh lega dan gembira karena dia lolos, kamu bisa minta diikat lagi, tapi jangan harap aku mau menolong kamu lagi” Kata istriku denganmuka Jengkel
“Istriku, aku benar-benar kapok, hal ini takkan terulang lagi, aku janji !”
“Suamiku, kalau kamu melakukan sekali lagi, aku akan mengikatmu diranjang, dan tak akan kulepaskan lagi “ , , , , , , , , , , , , ,
Taman Semanan Indah, 11 February 2016
Reverensi , “Pendekar Negeri Taylie” Karya Chin Yung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H