Mohon tunggu...
Gianto Kwee
Gianto Kwee Mohon Tunggu... Teknisi - Mechanical Design

Lahir di Tulung Agung, Jawa Timur, Sekolah di Bltar sampai SMA, tinggal di Jakarta sejak 14 November 1974, Berusaha menjalani HIDUP HARI INI dengan baik dan selalu belajar untuk makin tumbuh Dewasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasihku Namanya Jessy, Panggilan Mesraku "Si Gila"

12 Februari 2016   19:23 Diperbarui: 13 Februari 2016   09:13 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia tinggal sendirian, dirumah mliknya sendiri (?) dengan pembantu yang tidak menginap, Aku tidak mengenal keluarganya, Dia menceritakan kepadaku, bahwa dia anak terkecil dari 3 bersaudara yang semuanya perempuan, Dia lahir di sebuah kota kecil di pedalaman Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, Ayahnya sudah meninggal saat dia berumur 15 tahun dan ibunya masih sehat tinggal dengan kakak keduanya di Kalimantan

Aku hanya tahu rumah dimana dia tinggal dan tak pernah masuk karena pertemuan kami berdua selalu di Motel, Dia memiliki mobil kecil, sebuah “KIA Picanto” Dan setiap pertemuan selalu pakai mobilku

Suatu hari perusahaan tempatku bekerja memintaku untuk membuka cabang disebuah kota besar di Sulawesi, aku akan berada disana minimal 3 bulan, aku tidak mungkin mengajak istriku ikut karena dia harus menjaga anak-anak ku yang masih sekolah, Tapi aku juga tidak mau mengajak si “Gila” Dan  Aku berfikir inilah saat nya aku pergi meninggalkan dia,

Kami bertemu lagi, seperti biasa, kami mesra sekali, sebelum berpisah aku mengutarakan maksudku, “Gila Sayangku, aku akan bertugas di luar pulau untuk waktu yang lama, inilah kesempatan kita untuk saling melupakan, kita harus berpisah untuk memulai kehidupan kita masing-masing untuk lebih baik dan Normal, Maafkanlah aku”

Dia memandangku dengan lembut, taka ada kesedihan sedikitpun terpancar diwajah nya “Suamiku Sayang, tidak perlu minta maaf, aku sangat bisa mengerti apa yang kamu rasakan, jangan merasa bersalah, karena menurutku tidak ada yang salah dengan apa yang telah kita lakukan” Aku dipeluknya dengan erat dan berkata dengan lembut “ Aku mau kita bertemu sekali lagi, Aku mau menikamati kemesraan denganmu yang terakhir, Maukah ?”

Kupeluk dia dengan sagat erat sambil berkata “Oke, 3 hari lagi kita ketemuan”  

Hari ini aku kembali betemu dia dan aku meyakini inilah pertemuan terakhirku ku dengannya sebagai sepasang kekasih, Seperti biasa, wajahnya berseri dan ceria seakan tiada beban, Riasan wajahnya juga seperti biasa, Halus dan tidak berlebihan 

“Hari ini pakai mobilku, kamu harus Nurut” candanya,

“Oke, aku Nurut” jawabku dengan senyum kecut

“ Kamu harus nurut sekali lagi, Kita tidak ke motel, tapi kerumahku, Pembantuku sudah pulang dan baru besok dia balik lagi” Kemabali aku harus nurut, “Mobil langsung aku masukkan Garasi, Kamu sembunyi biar tidak dilihat orang” katanya dengan santai

Rumah nya bersih dan tidak banyak perabot, kamarnya 4 M. x 4 M. cukup luas untuk wanita lajang. Tapi, Tempat tidurnya ! Sebuah Ranjang pasien rumah sakit !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun