Dia tinggal sendirian, dirumah mliknya sendiri (?) dengan pembantu yang tidak menginap, Aku tidak mengenal keluarganya, Dia menceritakan kepadaku, bahwa dia anak terkecil dari 3 bersaudara yang semuanya perempuan, Dia lahir di sebuah kota kecil di pedalaman Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, Ayahnya sudah meninggal saat dia berumur 15 tahun dan ibunya masih sehat tinggal dengan kakak keduanya di Kalimantan
Aku hanya tahu rumah dimana dia tinggal dan tak pernah masuk karena pertemuan kami berdua selalu di Motel, Dia memiliki mobil kecil, sebuah “KIA Picanto” Dan setiap pertemuan selalu pakai mobilku
Suatu hari perusahaan tempatku bekerja memintaku untuk membuka cabang disebuah kota besar di Sulawesi, aku akan berada disana minimal 3 bulan, aku tidak mungkin mengajak istriku ikut karena dia harus menjaga anak-anak ku yang masih sekolah, Tapi aku juga tidak mau mengajak si “Gila” Dan Aku berfikir inilah saat nya aku pergi meninggalkan dia,
Kami bertemu lagi, seperti biasa, kami mesra sekali, sebelum berpisah aku mengutarakan maksudku, “Gila Sayangku, aku akan bertugas di luar pulau untuk waktu yang lama, inilah kesempatan kita untuk saling melupakan, kita harus berpisah untuk memulai kehidupan kita masing-masing untuk lebih baik dan Normal, Maafkanlah aku”
Dia memandangku dengan lembut, taka ada kesedihan sedikitpun terpancar diwajah nya “Suamiku Sayang, tidak perlu minta maaf, aku sangat bisa mengerti apa yang kamu rasakan, jangan merasa bersalah, karena menurutku tidak ada yang salah dengan apa yang telah kita lakukan” Aku dipeluknya dengan erat dan berkata dengan lembut “ Aku mau kita bertemu sekali lagi, Aku mau menikamati kemesraan denganmu yang terakhir, Maukah ?”
Kupeluk dia dengan sagat erat sambil berkata “Oke, 3 hari lagi kita ketemuan”
Hari ini aku kembali betemu dia dan aku meyakini inilah pertemuan terakhirku ku dengannya sebagai sepasang kekasih, Seperti biasa, wajahnya berseri dan ceria seakan tiada beban, Riasan wajahnya juga seperti biasa, Halus dan tidak berlebihan
“Hari ini pakai mobilku, kamu harus Nurut” candanya,
“Oke, aku Nurut” jawabku dengan senyum kecut
“ Kamu harus nurut sekali lagi, Kita tidak ke motel, tapi kerumahku, Pembantuku sudah pulang dan baru besok dia balik lagi” Kemabali aku harus nurut, “Mobil langsung aku masukkan Garasi, Kamu sembunyi biar tidak dilihat orang” katanya dengan santai
Rumah nya bersih dan tidak banyak perabot, kamarnya 4 M. x 4 M. cukup luas untuk wanita lajang. Tapi, Tempat tidurnya ! Sebuah Ranjang pasien rumah sakit !