Mohon tunggu...
Ghina ZFirdausi
Ghina ZFirdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang melakukan studi S1 jurusan bimbingan dan konseling di Universitas Pendidikan Indonesia

Memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Pergaulan Tidak Sehat Remaja di Era Digital

4 November 2023   00:37 Diperbarui: 4 November 2023   00:37 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Selain itu dampak positif yang terjadi karena adanya era digital ini sangat banyak termasuk di berbagai bidang. Contohnya jika melihat dalam ranah kewirausahaan maka radikal ini dapat dengan mudahnya meningkatkan kepuasan konsumen, aplikasi untuk menunjang bisnis. Dan ketika ada dilihat dari ranah teknologi maka akan menimbulkan beberapa dampak positif juga seperti dapat mempersingkat proses berbagai informasi yang tidak terikat jarak dan waktu, pekerjaan akan menjadi lebih mudah lebih efektif dan lebih efisien, sistem pembelajaran dapat dilakukan secara online jika ada suatu halangan. Selain itu terjadinya keterbukaan informasi, pariwisata berkembang dengan cepat karena adanya pembagian informasi yang menyebar, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan masih banyak lagi.

            Dalam teori patologi sosial sejarah mencatat bahwa masyarakat modern yang serba kompleks, sebagai produk dari kemajuan teknologi, industrialisasi dan urbanisasi. Hal ini mampu memberikan berbagai alternatif kemudahan bagi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kesulitan untuk beradaptasi dalam hal tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa jika terjadi kesulitan akan beradaptasi maka akan menyebabkan kebingungan, kecemasan, serta konflik-konflik. Baik yang bersifat internal dalam batinnya atau bersifat eksternal sehingga manusia cenderung banyak melakukan perilaku yang menyimpang ini dan dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat dikatakan sebagai pertarungan tali yang melahirkan apa yang dinamakan dengan patologi sosial. (Nadirah, 2017)

            Patologi sosial merupakan ilmu mengenai gejala-gejala sosial yang dianggap "sakit" yang disebabkan oleh beberapa faktor -- faktor sosial. Jadi ilmu tentang "penyakit masyarakat". Maka penyakit masyarakat ini dianggap segenap tingkah laku manusia yang tidak sesuai, yaitu melanggar norma -- norma umum dan adat istiadat daerah setempat, serta tidak integrasinya dengan tingkah laku umum. Gejala-gejala tersebut merupakan yang disebut dengan masalah sosial. Masalah sosial ini adalah salah satu masalah yang merusak keharmonisan dan keutuhan di berbagai nilai ataupun norma - norma dasar kehidupan sosial. Karena realita kehidupan sekarang, sudah banyak masalah sosial yang merusak nilai - nilai moral, susila dan adat luhur religius, norma-norma hukum yang ada, baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. (Burlian, 2022)

            Jika kini kita melihat secara umum, dan dari sisi pendidikan ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk menghadapi fenomena -- fenomena yang telah dijelaskan dari awal dalam era digital ini. Karena perkembangan merupakan pola gerakan dinamis yang seyogyanya memang akan dijalani oleh manusia, jika ditinjau dari sejak perkembangan pra-natal hingga kini memasuki fase remaja. Jika kita menanggapi hal ini dalam ranah pendidikan, maka hal yang bisa kita lakukan yang pertama adalah dengan mengedukasi   dan menanamkan nilai atau norma - norma yang berlaku di negara ini, termasuk norma agama juga yang mereka anut. Jadi tidak hanya dalam lingkungan keluarga mereka mendapatkan edukasi informasi seperti ini, namun dalam keadaan pendidikan pun mereka mendapatkan pengertian tentang hal itu. Selanjutnya bisa dengan mensosialisasikan bahaya atau dampak apa yang akan terjadi bila mereka melakukan pergaulan yang tidak sehat mengingat pada masa sekarang sangat mudah untuk mereka melakukan hal tersebut.

            Dengan kita mengedukasi apa dampak atau bahaya yang terjadi apabila mereka melakukannya, setidaknya akan tertanam peristiwa apa yang akan terjadi selanjutnya jika mereka terjerumus ke dalam situ. Selanjutnya dengan menanamkan karakter yang menjunjung tinggi nilai-m - nilai yang sesuai dengan Pancasila atau identitas negara. Agar meski pada zaman sekarang sudah mulai merajalela pengaruh budaya barat, penerus bangsa kita tetap bisa teguh dalam menjalankan norma -- norma negara. Dengan cara kita mencontohkan perilaku terpuji sebagai seorang guru, maka itu sudah termasuk dalam upaya untuk mencegah siswa - siswi terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Kita harus menerapkan karakter yang terpuji, atau karakter baik yang dicerminkan melalui perilaku kita sehari -- hari.

            Pemaknaan serta pemahaman yang baik tentang diri dan lingkungan akan didapatkan oleh anak remaja dari seberapa besar ia dapatkan dari faktor lingkungannya. Termasuk dalam lingkungan pendidikan. Anak remaja akan mempelajari perilaku namun tidak melalui percobaan dulu sebelumnya, namun mereka mencerminkan atau melihat perilaku dari apa yang orang lain lakukan. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk menjadi roll model yang bisa memberikan dampak positif bagi mereka. Kita dapat memberikan pengajaran melalui atau menggunakan metode pemecahan masalah yang tepat, agar mereka langsung tergambar akan menjadi seperti apa ketika hal yang tidak sebaiknya dilakukan tetapi mereka lakukan. Lalu setelah itu memberikan alternatif solusi dan mengevaluasi solusi yang mereka pilih. Hal ini dapat membantu anak remaja agar belajar menerima konsekuensi perilaku.

            Jika kita melihat peran kita sebagai orang tua, atau salah satu individu yang sering berinteraksi dengan remaja tersebut maka berikanlah mereka pembelajaran melalui pengamatan atau observasi.  Lalu bisa juga kita melalui pemberian pengertian terhadap mereka, berikanlah keleluasaan untuk mereka bercerita segalanya apa yang sedang mereka rasakan agar kita sebagai orang tua dapat melakukan langkah yang tepat selanjutnya dalam menghadapi keadaan tersebut.

            Berikan kepada mereka perilaku yang dibarengi dengan konsekuensi. Ketika perilaku tersebut mendapatkan konsekuensi yang baik dan menyenangkan, apakah anak remaja cenderung untuk mengikutinya. Serta begitupun sebaliknya, bila perilaku yang diamati tersebut tidak mendapatkan konsekuensi yang positif seperti mendapatkan sanksi atau hukuman, dapat berupa sanksi sosial maupun sanksi yang lainnya maka remaja mengamatinya cenderung tidak akan mengikuti perilaku tersebut.

            Nilai dan norma yang ditanamkan kepada anak remaja penting untuk mereka memahaminya. Karena selain itu kita harus menekankan apa arti atau penting dari nilai yang diajarkan tersebut bagi diri dan lingkungannya. Dalam hal ini tidak hanya karena pendidikan formal ataupun sekolah yang berperan, namun seluruh aspek yang terjalin dalam perkembangan remaja tersebut harus ikut serta. maksudnya itu segala aktivitas pengasuhan baik di rumah ataupun lembaga pendidikan, pergaulan mereka ataupun di masyarakat diharapkan memiliki kesamaan tujuan yaitu agar remaja kita bisa terhindar dari pergaulan yang tidak sehat meski dalam era digital ini. Variabel yang penting dalam pengubahan lingkungan ataupun perilaku. Yaitu perlakuan yang kondusif atau konsisten, agar tercapai dan terwujudnya tujuan tersebut.

            Selanjutnya setelah kita memberikan atau membekali mereka pengetahuan, maka berikanlah kesempatan bagi anak remaja untuk mempraktekkan kemampuan tersebut dengan didampingi dukungan serta bimbingan. Yang depan di sini yaitu orang tua dan pendidik yang harus memberikan atmosfer yang kondusif sehingga anak remaja dapat bebas mengekspresikan pemikiran kritis dan sesuatu yang dipikirkan ataupun dirasakan setelah mereka mendapatkan pembekalan. Buatlah komunikasi terbuka dan diskusi tentang isu - isu tertentu, seperti bijak dalam penggunaan media sosial ataupun teknologi lainnya. Melalui pembiasaan seperti ini, perilaku adaptif akan muncul secara spontan ketika anak remaja telah menemukan kejadian sesuatu yang harus dihadapi.

            Jika kita berbicara mengenai urgensi untuk orang tua dan pihak lembaga pendidikan bekerja sama dalam menghadapi hal ini. jawabannya itu sangat penting, karena peran orang tua dalam pendidikan anak remaja telah didasari banyak pihak sebagai salah satu pilar keberhasilan pendidikan anak remaja yang diberikan oleh lembaga pendidikan. Berbagai hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketika orang tua berperan lebih terhadap pendidikan anak remaja maka dampak -- dampak positif akan muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun