Mohon tunggu...
Hata Geronimo Biegmansyah
Hata Geronimo Biegmansyah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat, Mediator dan Konsultan Hukum

Saya merupakan praktisi yang sudah lama berkecimpung di dalam Hukum khususnya Hukum Pembebasan Tanah, saya juga seorang Advokat dan menjalanan kode etik Advokat sesuai dengan Undang-Undang Advokat. Saya suka menulis hal yang saya anggap penting disoroti. Terutama hal terkecil yang kita lihat sehari-hari. Saya melihat sudut pandang penulisan saya dari sisi hukum yang beraku.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Permasalahan Penyalahgunaan Visa Wisata yang Digunakan untuk Bekerja di Luar Negeri Pada Wilayah Perbatasan NKRI oleh Warga Negara Indonesia

29 Juli 2024   11:37 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:38 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika profesional dari petugas imigrasi memainkan peran penting dalam proses pemeriksaan. Jika ada oknum petugas yang kurang berintegritas atau yang mungkin menerima suap, ini dapat mengakibatkan pelolosan individu yang seharusnya tidak diperbolehkan masuk. Keterampilan dan pengalaman petugas imigrasi dalam mendeteksi niat sebenarnya dari seorang pengunjung juga berperan penting. Petugas yang kurang berpengalaman atau kurang terlatih mungkin tidak dapat secara efektif menilai risiko penyalahgunaan visa.

Kebijakan Imigrasi yang Tidak Konsisten

Kebijakan imigrasi yang sering berubah atau tidak konsisten dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahan dalam penerapan aturan. Ini juga dapat menciptakan celah yang dimanfaatkan oleh individu yang berniat menyalahgunakan visa. Dalam beberapa kasus, kebijakan yang terlalu fleksibel atau tidak tegas dalam penerapan aturan visa dapat memberikan kesempatan bagi penyalahgunaan visa untuk lolos dari pengawasan.

Kesimpulan

Pelolosan pengguna visa wisata untuk bekerja di luar negeri merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai faktor. Keterbatasan teknologi, kebijakan imigrasi yang tidak konsisten, kebutuhan ekonomi, dan faktor manusia semuanya berkontribusi pada kemungkinan terjadinya penyalahgunaan visa. 

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pihak berwenang untuk memperkuat prosedur pemantauan dan verifikasi, meningkatkan edukasi tentang peraturan visa, serta memastikan penegakan hukum yang konsisten dan efektif. Dengan pendekatan yang terkoordinasi dan komprehensif, dapat diharapkan bahwa penyalahgunaan visa wisata dapat diminimalkan dan integritas sistem imigrasi dapat terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun