"Iya nak." Jawab Ibu Joni lagi
"Baiklah saya akan mencoba. Mudah-mudahan cara Ibu berhasil." Wajahnya mulai terlihat tenang.
 "Iya nak, sekarang makan dulu, kamu pasti sudah lapar. Ibu sudah masakin makanan kesukaannmu." Sambil mengajaknya ke meja makan.
"Horee....... Teriak Joni kegirangan." Rasanya Joni sudah tidak sabar untuk makan mendengar makanan kesukaannya.
Hari sudah pagi, matahari mulai terbit. Saatnya Joni pergi ke sekolah. Joni pamit kepada orangtuanya dan berangkat ke sekolah. Sambil berjalan Joni mengingat perkataan Ibunya kemarin malam.
Tetapi saat dia memikirkannya, di tengah perjalanan menuju sekolah, dia juga melihat si pembully dikerumuni oleh preman.
"Serahkan duitmu." Kata salah satu preman itu.
"Tidak mau, ini hanyalah duit saya untuk makan siang." Jawab si pembully menolak.
Joni pun ingin mengambil jalan lain ke sekolah supaya kelompok preman itu tidak melihatnya, tetapi melihat si pembully tidak berperasaan, akhirnya hatinya pun tergerak untuk menolong. Tapi dia tidak mungkin melawan preman itu.
Joni pun berlari dan meminta tolong kepada warga yang ada di sekitar. Selanjutnya , ada pula warga yang mencari polisi terdekat.
"Ada yang preman yang sedang beraksi Pak Polisi..." panggil warga.