Patung ini merupakan temuan dari Pulau Panaitan Kabupaten Pandeglang, terbuat dari batu andesit, permukaannya tidak halus, bentuk ukirannya sederhana, gambarannya memberi kesan kaku dan statis. Seluruh badan arca dipahat langsung pada penyangganya (prabamandala). Mahkota kuncup bunga di kepala, anting teratai, gelang dan jepit, bunga padma di kedua tangan, upawita berbentuk ular di badan, mata tertutup, perut dengan ikat pinggang agak bengkak. Duduk bersila dengan telapak kaki rapat. Duduk di Nandi adalah Padmana (kursi berbentuk teratai) dengan ukiran trisula (mandala primordial) di belakangnya, yang merupakan senjata Dewa Siwa. Patung Siwa Panaitan ini kemungkinan berasal dari abad ke 7-8. abad yang menjadi ciri khas Siwa Jawa Barat, karena wujud Siwa tersebut biasanya berbeda dengan wujud Siwa yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
                                                                 Bab III
                                                                 Penutup
2.3 Kesimpulan
    Museum adalah tempat yang paling penting untuk menyimpan kenangan dan sejarah masa lalu yang tidak akan terlupakan. Salah satunya Museum Sri Baduga yang berada di Jawa Barat. Didirikan pada tahun 197, museum ini dibuka pada tahun 1980 sebagai Museum Negeri Provinsi Jawa Barat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr Daud Yusuf meresmikan museum tersebut. Pada tahun 1990, museum ini berganti nama menjadi Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat. Sri Baduga adalah nama sebuah kerajaan Hindu Sunda di Jawa Barat. Museum Sri Baduga memiliki berbagai macam artefak sejarah dan barang antik bernilai seni dalam koleksinya. Berbagai benda tersebut terdiri dari beberapa koleksi seperti koleksi arca Megalitikum, pakaian adat, rumah, peralatan, permainan dan alat musik tradisional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI