Husna (2013) menyatakan gambaran individu mengenai tubuhnya lebih bersifat subjektif. Apabila seseorang menganggap kondisi fisiknya tidak sama dengan konsep ideal, maka individu akan merasa memiliki kekurangan secara fisik meskipun pada pandangan orang lain sudah dianggap menarik. Hal ini yang membuat individu tidak menerima kondisi fisiknya dengan apa adanya sehingga body image yang dimiliki menjadi negatif. Kesenjangan yang terlalu jauh antara tubuh yang dipersepsikan dengan gambaran idealnya akan menyebakan penilaian yang negatif terhadap tubuhnya.
Sebuah pendapat yang berisi mengenai anggapan bahwa model yang terlihat menarik dengan ukuran tubuh yang ideal akan mendapatkan perhatian yang lebih besar. Hal ini yang membuat penari berusaha untuk menunjukkan penampilan yang terbaik didepan orang lain.
Kurangnya hubungan antara kenyataan dan persepsi ideal mengenai tubuh mereka dan keinginan untuk membentuk tubuh agar sesuai dengan 0konsep sosial mengenai makna kurus adalah beberapa alasan utama yang menyebabkan individu mengalami gangguan body image atau citra tubuh yang selanjutnya dapat berlanjut menjadi gangguan perilaku makan (Yundarini, dkk. 2012). Gangguan perilaku makan bulimia nervosa dapat menimbulkan berbagai dampak gangguan fisik serta psikis. Bulimia nervosa dapat mengakibatkan kelelahan karena penurunan energi dan mempengaruhi kesehatan individu seperti gangguan organ pencernaan pada lambung yang menyebabkan munculnya perilaku muntah yang kambuh, sakit perut, nyeri hati dan sakit kepala. Sedangkan gangguan psikis yang muncul seperti ketakutan untuk makan, membenci diri sendiri, kecemasan yang berlebihan dan penderita bulimia nevosa yang ekstrem dapat mengalami depresi.
Dapat diasumsikan bahwa setiap individu mempunyai kecenderungan mengalami gangguan perilaku makan bulimia nervosa. Namun individu yang berprofesi sebagai model memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami gangguan perilaku makan, karena model memiliki keinginan untuk menjaga betuk tubuh ideal agar mendapatkan respon positif terutama  ketika melakukan performa diatas panggung, sehingga menimbulkan usaha – usaha untuk berpenampilan menarik sesuai tuntutan profesi yang dijalani sebagai model. Model dapat melakukan usaha – usaha agar tetap dapat makan dengan jumlah yang banyak sebagai upaya mengembalikan tenaga dan kekuatan tubuh, namun tetap menjaga bentuk tubuh ideal dengan berolahraga dan puasa yang terlalu ketat serta melakukan pengurasan seperti memuntahkan atau meminum obat pencahar.
Daftar Pustaka
Nevid, Jeffrey S., & Rathus, Spencer, A., & Greene, Beverly. (2014). Psikologi Abnormal Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
krisnani, Hetty, & Santoso, Meilanny, Budiarti, & Putri, Destin. (2017). Gangguan Makan Anorexia Nervosa Dan Bulimia Nervosa Pada Remaja. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 390 – 447.
Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Rineka Cipta.
Atwater, E., & Duffy, K. G. (1999). Psychology For Living Adjustment, Growth, and Behavior Today (6th ed). New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Davison, G. C, J. M. & Neale, A. M. Kring. (2018). Psikologi Abnormal. Jakarta: RajaGrafindo Persada..
Fasli, F. I. (2017). Kepuasan Citra Tubuh pada Remaja Putri. Skripsi Sarjana. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.