Faktor – faktor Terjadinya Bulimia Nervosa
Oglen (dalam Devi, 2010) menjelaskan pengaruh sosial budaya yang menyebabkan munculnya gangguan perilaku makan mencakup tiga faktor, yaitu:
- Faktor Gender
Konflik utama yang memberi kontribusi pada perkembangan gangguan perilaku makan adalah konflik gender perempuan dengan peran alami, sebagai ibu, wanita karir dan harapan yang menempatkan perempuan pada masyarakat modern.
Dalam berita online yang dilansir referensisehat.com menyebutkan bahwa gangguan perilaku makan bulimia nervosa dapat dialami oleh laki-laki dan perempuan dari segala usia namun lebih umum dialami oleh wanita. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa 85 hingga 90 persen penderita bulimia nervosa adalah seorang wanita.
- Faktor Identitas
Faktor ini berhubungan mengenai konflik kepedulian atas perbedaan label “dewasa” atau “anak-anak” dan “mandiri” atau “ketidakmandirian”. Proses pencarian id entitas mudah terkena gangguan perilaku makan disebabkan perubahan pada peran sosial atau harapan budaya. Konflik identitas dianggap sebagai hasil krisis identitas dan perasaan diluar kendali yang diungkapkan melalui dorongan untuk kurus
- Faktor Ruang Sosial
Pengaruh ruang sosial pada gangguan perilaku makan bahwa ukuran tubuh yang kecil bagi wanita menjadi tujuan pada saat wanita tersebut menuntut akan ruang lebih. Padangan memiliki ukuran tubuh yang kecil dapat membentuk perasaan kuat dan gangguan makan ini merupakan ekspresi konflik antara mengambil ruang dan menjadi tidak terlihat yang menjadi hasil dari control berlebihan atas dunia baik dari dalam maupun luar.
Mc.Comb (dalam Hapsari, 2009) menyatakan bahwa penerimaan oleh teman memiliki suatu peran yang penting khususnya pada waktu remaja dan dewasa muda. Hal ini dilakukan untuk menghindari penolakan atau ketidaknyamanan penerimaan di golongan. Individu yang ingin diterima dilingkungan teman sebaya memiliki kecenderungan untuk memiliki tubuh yang kurus dan ideal. Syafiq & Tantiani, (2013) menyebutkan penerimaan oleh teman sebaya akan memiliki peran yang penting bagi seorang individu khususnya pada waktu remaja dan dewasa muda.
Fairburn dan Hill (dalam Erdianto, 2009), menyatakan media massa memberikan gambaran model yang ideal dan ide bahwa orang yang berpenampilan baik memiliki hidup yang lebih baik dan banyak keuntungan. Seseorang akan belajar ketika secara terus menerus mendapatkan stimulus dari sekitar. Kenyataan terhadap kesan yang ideal secara terus menerus dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan pada bentuk tubuh sendiri yang akhirnya
Selain itu, menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1997), faktor-faktor terjadinya bulimia nervosa adalah sebagai berikut:
- Faktor Biologis
Antidepresan sangat bermanfaat bagi pasien penderita bulimia nervosa. Kadar endorfin plasma meningkat pada pasien bulimia nervosa yang muntah, dan menyebabkan perasaan sehat yang dirasakan pasien setelah muntah.
- Faktor Sosial
Pasien bulimia nervosa cenderung berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi kurus. Pasien biasanya depresi tinggi. Keluarga pasien bulimia nervosa kurang dekat dan menggambarkan orang tua yang menolak dan menelantarkan.
- Faktor Psikologis