k. Mengalami periode perilaku menahan atau membatasi makanan.
Dari beberapa pendapat mengenai ciri – ciri bulimia nervosa, dapat disimpulkan bahwa dari beberapa ciri yang akan menjadi landasan pengukuran bulimia nervosa dalam penelitian ini antara lain a. Pola makan yang tidak teratur; b. Usaha berlebihan mengurangi berat badan; c. Kesehatan fisik dan psikis terganggu; d. Perasaan menjadi sensitif.
Dampak dari Bulimia Nervosa
Menurut (Leon, 1991) bulimia menghasilkan ketidakseimbangan lambung dan kimiawi dalam tubuh. Dampak tersebut ialah sebagai berikut:
- pembengkakan kelenjar ludah di pipi
- Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah
- Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung
- Kadar kalium yang rendah dalam darah.
- Gigi sensitive terhadap panas atau dingin
- Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan
- Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.
- Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar bisa Mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .
- Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.
Cara mengatasi Bulimia Nervosa
- Tingkatkan rasa percaya diri. Seseorang yang memiliki percaya diri tinggi akan menerima apa yang ada dalam diri mereka baik dari segi penampilan maupun postur tubuh.
- Bersikap realistis. Jangan mudah percaya pada apa yang digambarkan media tentang bentuk dan berat badan ideal karena dapat menurunkan rasa percaya diri.
- Tingkatkan dinamika lingkungan. Usahakan tetap terjalin komunikasi yang baik diantara keluarga dan teman. Apabila terjadi masalah segera ceritakan kepada orang terdekat.
- Rajin berkonsultasi pada dokter dan ahli gizi.
Hubungan Bulimia Nervosa dan dunia permodelan
Perkembangan mode merupakan informasi yang selalu berkembang dengan cepat dari tahun ke tahun. Penampilan menjadi suatu hal yang penting bagi semua orang. Biasanya penampilan yang dapat dikatakan trendy itu menuntut kesempurnaan tampilan fisik dan bentuk tubuh yang ideal, sehingga apapun jenis gaya fesyen ataupun kosmetik sedang populer menjadi cocok dan pantas jika disandingkan dengan penampilan fisik dan bentuk tubuh yang ideal. Semua orang menjadi dituntut untuk terus mengikuti tren yang ada. Maka semua orang terutama wanita berlomba-lomba untuk menjadikan penampilan fisik dan bentuk tubuhnya menjadi ideal dengan cara apapun (Sari 2006).
Kehadiran media, tidak dipungkiri semakin mendorong seseorang untuk meletakkan standar ideal penampilannya menurut penilaian masyarakat. Kecantikan serta kesempurnaan fisik menjadi ukuran ideal bagi seseorang sehingga banyak yang mengejar kesempurnaan fisik itu dengan “vermak” tubuh dan wajah, bantuan kosmetik, memilih gaya busana yang up to date, ke salon untuk menata rambut mode mutakhir dan lain-lain. Meletakkan penilaian dan penerimaan sosial di atas segala-galanya hanya akan membuat seseorang menjadi stress, gagal untuk menjadi dirinya sendiri dan kehilangan kepercayaan dirinya (Kemala 2002).
Perempuan sering menjadi sasaran baik sebagai model maupun target pasar dari iklan produk kecantikan yang ditawarkan oleh media iklan. Banyak model iklan adalah perempuan. Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen perempuan lainnya agar dapat meniru penampilan model iklan tersebut. Sebagai target pasar, perempuan sangat potensial sebagai konsumen, karena adanya perasaan selalu ingin tampil menarik dihadapan lawan jenis sangat mendominasi kepribadiannya. Perempuan akan berlomba-lomba membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantik dan menarik ala model, yang mereka konsumsi untuk menunjukkan eksistensinya dihadapan lawan jenis (Fasli 2007). Seseorang dengan citra tubuh yang negatif memiliki pemikiran yang negatif dan kritis tentang tubuhnya dan sering tidak mampu mempersepsikan ukuran dan bentuk tubuh secara akurat (Thompson 1996). Pandangan negatif dan ketidak puasan seseorang terhadap tubuhnya dapat menyebabkan gangguan citra tubuh (body image disturbance).
Individu yang merasa memiliki bentuk tubuh yang kurang ideal berpandangan bahwa dirinya kurang menarik. Hal ini yang membuat munculnya keinginan untuk menjaga dan memiliki bentuk tubuh yang kurus dan tetap ideal. Banyak cara yang dilakukan diantaranya seperti berpuasa atau berolahraga dengan berlebihan serta tetap makan dengan porsi yang banyak untuk menjaga energi tubuh agar tetap kuat namun mengeluarkan kembali makanan dengan berbagai cara untuk menjaga bentuk tubuhnya agar tetap ideal.Bulimia nervosa adalah suatu gangguan perilaku makan (eating disorder) yang muncul karena keinginan individu untuk mempertahankan bentuk tubuh atau menurunkan berat badan dengan cara melakukan pola makan berlebihan dan perilaku selanjutnya yang muncul seperti memuntahkan makanan, meminum obat pencahar, melakukan puasa dan olahraga secara berlebihan.
Body image merupakan konsep tubuh, gambaran tubuh serta pandangan individu mengenai persepsi orang lain terhadap dirinya tentang bentuk tubuh serta penampilan yang dimilikinya. Body image dalam diri individu dapat bersifat positif ataupun negatif. Individu yang memiliki body image positif akan merasa bangga dan percaya diri dengan bentuk tubuh dan penampilan yang dimilikinya. Individu akan merasa dirinya tetap menarikwalaupun pada kenyataannya tubuh dan penampilannya kurang menarik. Sedangkan individu yang memiliki body image yang negatif akan merasa tubuh dan penampilannya kurang menarik dan kurang percaya diri. Individu akan terus memperhatikan dirinya terutama mengenai kondisi tubuh sertapentingnya penampilan tubuh dihadapan atau bagi orang lain.