Mohon tunggu...
Gea Amanda Putri
Gea Amanda Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Nama : Gea Amanda Putri NIM : 44523010052 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr.Apollo,AK.,M.Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuis Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB_Diskursus Edwin Sutherland dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   01:17 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:08 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com
liputan6.com

Kasus kredit macet atau bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada tahun 1990-an juga menjadi contoh kasus korupsi penting di Indonesia. Kasus ini melibatkan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pengusaha dan pejabat pemerintah dalam pemberian kredit tanpa agunan kepada bank-bank yang mengalami masalah keuangan. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang signifikan dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.

3. Kasus e-KTP

tribunnews.com
tribunnews.com

Kasus korupsi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia adalah kasus e-KTP atau Kartu Tanda Penduduk Elektronik. Kasus ini melibatkan dugaan korupsi dalam pengadaan dan penerbitan e-KTP oleh Kementerian Dalam Negeri. Kasus ini mencuat pada tahun 2014 dan melibatkan pejabat tinggi negara, termasuk anggota DPR dan petinggi partai politik. Korupsi dalam kasus ini mencapai angka yang sangat besar dan merugikan negara serta masyarakat.

Kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah dan elit ekonomi di Indonesia telah menjadi fenomena yang serius dan merugikan. Edwin Sutherland, melalui penelitian dan kontribusinya, telah membantu mengungkap kejahatan korupsi di kalangan orang-orang berkekuasaan dan berstatus sosial tinggi. Melalui pemahaman yang lebih luas tentang korupsi ini, kita bisa memahami kompleksitas korupsi dan mendukung upaya pemberantasan serta pencegahan lebih efektif.

Kasus-kasus korupsi seperti Bank Century, e-KTP, dan BLBI merupakan contoh nyata betapa perlu adanya kesadaran dan tindakan yang tegas dalam memerangi korupsi di Indonesia. Peran penting dari pemahaman konsep kejahatan korporasi dan kolar putih oleh Edwin Sutherland dapat menjadi sumber inspirasi bagi upaya-upaya pengungkapan dan pencegahan korupsi di masa depan nantinya.

Selain white collar crime, Edwin Sutherland menggagas konsep "kejahatan korporasi" dalam memahami fenomena kejahatan di kalangan elit ekonomi dan politik. Ia menyoroti perlunya memperhatikan kejahatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki status sosial yang tinggi dan kekuasaan yang memadai. Sutherland menekankan bahwa korupsi tidak hanya terjadi dalam ranah orang miskin atau kelompok marginal, tetapi juga di kalangan orang-orang yang berstatus tinggi.

Dalam konteks Indonesia, penelitian dan kontribusi Sutherland dalam memahami dan mengungkap kasus-kasus korupsi membantu kita melihat bahwa korupsi dapat melibatkan para pejabat pemerintah, elit ekonomi, dan individu-individu berpengetahuan tinggi. Kontribusi ini juga memberikan pemahaman yang lebih luas tentang dinamika struktural dan kelembagaan yang mendukung kejahatan korupsi di Indonesia.

Peran Edwin Sutherland dalam menghadapi fenomena kasus korupsi di Indonesia sangat penting. Melalui studi dan analisis, ia berhasil mengidentifikasi faktor-faktor pendorong korupsi dan merumuskan upaya pencegahan yang efektif. Dan untuk mengatasi masalah korupsi secara efektif, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga masyarakat sipil, dan masyarakat umum. Implementasi upaya pencegahan yang komprehensif dan berkelanjutan, didukung oleh regulasi yang kuat, pengawasan yang ketat, dan sanksi yang tegas, dapat membantu mengurangi kasus korupsi di Indonesia.

Sutherland melakukan studi kasus dan analisis mendalam untuk memahami penyebab utama dan karakteristik kasus korupsi di Indonesia. Ia menggunakan metode penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi pola-pola kejahatan, faktor-faktor pendorong, dan dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun