Anak itu seperti hendak berlari keluar dari halte namun Nisa buru-buru memegang tangannya.
"Sebentar Dik."
Anak itu menatap Nisa dengan pandangan bingung.
"Ada apa Kak?"
"Boleh gak saya ngobrol sebentar sambil nunggu bus?"
Anak itu mengangguk.
"Kamu gak sekolah?"
"Gak ada yang biayain Kak."
"Orang tua?"
"Sudah meninggal, saya tinggal sama nenek di deket rel kereta itu."
Nisa melihat tubuh Bimo sedikit gemetar, mungkin karena udara dingin ditambah tadi sempat kehujanan. Ia lalu membuka sebungkus kerupuk dan memberikannya kepada Bimo.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!