Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Renyah Kerupuk Bangka

17 November 2022   15:49 Diperbarui: 17 November 2022   15:53 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Jason Goh from Pixabay 

Anak itu seperti hendak berlari keluar dari halte namun Nisa buru-buru memegang tangannya.

"Sebentar Dik."

Anak itu menatap Nisa dengan pandangan bingung.

"Ada apa Kak?"

"Boleh gak saya ngobrol sebentar sambil nunggu bus?"

Anak itu mengangguk.

"Kamu gak sekolah?"

"Gak ada yang biayain Kak."

"Orang tua?"

"Sudah meninggal, saya tinggal sama nenek di deket rel kereta itu."

Nisa melihat tubuh Bimo sedikit gemetar, mungkin karena udara dingin ditambah tadi sempat kehujanan. Ia lalu membuka sebungkus kerupuk dan memberikannya kepada Bimo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun