Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: " Datang Tak Dijemput, Pulang Tak Diantar"

1 Juni 2020   02:23 Diperbarui: 1 Juni 2020   02:39 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku melihat ke arah jam dinding di ruangan itu. Tepat jam 12 malam.

Arya memberi isyarat tanda permainan akan segera dimulai.

Dua jari telunjuk segera menyentuh koin yang saat ini berada di lingkaran bergambar rumah.

Arya merapal mantra pemanggil jailangkung dengan penuh konsentrasi. Matanya memandangi koin uang limaratusan yang belum bergerak.

"Jailangkung, jailangkung, datang tak dijemput, pulang tak diantar, datanglah sekarang"

Tidak lama, koin perlahan mulai bergerak ke arah lingkaran bertuliskan Ya.

Hawa dingin terasa di seluruh ruangan ini. Suasana mencekam.

"Apakah kamu arwah wanita yang bunuh diri disini?", Arya mencoba berkomunikasi.

Koin itu mendadak bergerak maju sedikit kemudian kembali ke lingkaran yang bertuliskan Ya.

"Siapa namamu?"

Koin itu pelan tapi pasti bergerak ke arah huruf-huruf abjad yang tertulis di kertas itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun