Mohon tunggu...
Gayuh Ilham Widadi
Gayuh Ilham Widadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan lupa bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingat Pesan Ibu, "Jangan Buat Pilkada Jadi Klaster Baru Covid-19"

29 November 2020   10:47 Diperbarui: 29 November 2020   11:03 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi Pilkada Serentak 9 Desember 2020 (Dok. Kompas)

Saya juga menyadari, betapa 'bahaya' Pilkada esok lusa. Bagaimana tidak, kegiatan Pilkada yang dulunya enak dilaksanakan tanpa bayang-bayang ancaman apapun yang membahayakan nyawa, kini harus menanggung resiko sebaliknya. Nyawa banyak orang jadi taruhan.

Normalnya, bersentuhan fisik umumnya sulit untuk di hindari pada saat Pilkada, mengingat saat hari pemilihan masyarakat berbondong-bondong menuju ke (Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah tempat tinggal mereka. 

Sebab, tanpa disangkal, akan sulit memisahkan kerumunan ketika masyarakat ditemukan dalam satu tempat secara bersamaan (jika sebelumnya tidak ditentukan jadwal kehadiran tertentu jauh hari).

Kebiasaan semacam itu niscaya otomatis memberikan jalan leluasa bagi Covid-19 menyerbu masyarakat untuk dipaksa hidup berdampingan dengan mereka.

Berkaca dari semua kejadian imbas dari perilaku Covid-19 yang meresahkan, agar Pilkada tetap menjadi wadah pesta demokrasi aman dan nyaman bagi rakyat.

Pemerintah dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama seluruh masyarakat harus bahu membahu bersama memaksimalkan implementasi aturan protokol kesehatan yang sudah ada.

Bahkan perlu menambah ketat antisipasi maupun solusi jitu supaya Pesta Demokrasi 9 Desember nanti tidak menjadi sumber penularan baru.

Adapun beberapa aspek pencegahan dan anjuran mematuhi aturan yang dicanangkan Pemerintah semestinya harus dilakukan guna menjaga asa agar Pilkada serentak tidak menjadi sumber penularan baru virus corona. 

Perbiki (lagi) Mindset Tentang Covid-19

Sejauh ini, semenjak hadirnya Covid-19 hadir masih saja banyak pihak enggan untuk percaya dengan eksistensi Covid-19. Banyak yang mengira Corona adalah sebuah konspirasi belaka, hingga mempercayai pandemi Covid-19 sebenarnya tidak ada.

Hal semacam itu yang paling membuat corona semakin betah dan ingin semakin berlama-lama di negara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun