Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keranda Baru

18 April 2017   23:12 Diperbarui: 18 April 2017   23:50 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pasti yang buat.”

“hahaha.” Tertawa meraka pecah.

Lelaki keriput yang akan berjasa atas alat transportasi ciptaannya menjadi sasaran. Lelaki itu memang jadi buah bibir di kampung. Karena sering kawin.

“Menurut saya pak Imam.”

“Hah! Kenapa?” Tanya pak udin.

Imam kampung meraka terlalu jauh dari kategori itu, terlalu muda. Masih banyak yang sepuh. Kedua mertua Pak Udin yang cerewat, contohnya. Jadi, menurut pak udin tidak jelas pilihan itu.

“Supaya Zakat tidak dikorupsi.”

“Hahaha.” Kembali mereka menyambut dengan tawa.

“Bukan,” Orang yang paling serius buka suara, semua diam. “Pak Geuchik lebih pantas.” Sambungnya.

Mendengar itu orang-orang berpandangan. Kepala kampung atau kepala desa mereka memang kejam. Juga mata duitan. Baru-baru ini muncul isu, dana APBKp ia tilap. Padahal saluran air bersih kampung belum kunjung beres. Bisa mandi tiap hari masih menjadi cita-cita penduduk kampung.

“Mmm. Itu pantas.” Salah satu mereka mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun