Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ini Dia Pola Framing Negatif terhadap Menkominfo Johnny G Plate

2 Maret 2023   13:33 Diperbarui: 2 Maret 2023   17:54 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Kejagung (Sumber CNNIndonesia.com)

Tiga hari sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan  partainya tidak akan berkoalisi dengan Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilpres 2024. Alasan Hasto, tiga parpol yang sedang menggagas Koalisi Perubahan tersebut, akan mengusung, antitesa dari Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"(Kami akan) bergabung dengan koalisi yang tidak mengusung antitesa Pak Jokowi sehingga kami jelas berbeda dengan NasDem, Demokrat, PKS yang telah mengusung Bapak Anies Baswedan," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP pada 23 Februari 2023.

https://www.beritasatu.com/bersatu-kawal-pemilu/1029239/hasto-tegaskan-pdip-tutup-pintu-koalisi-dengan-nasdem-demokrat-dan-pks

Dari frase "antitesa Pak Jokowi", Hasto jelas tidak hanya menyinggung koalisi untuk Pilpres 2024, tetapi juga koalisi pemerintah Jokowi saat ini.

Sejak Nasdem mendeklarasikan pencapresan Anies Baswedan pada 3 Oktober 2023, sudah berulang kali PDIP mendesak Jokowi untuk mencopot kader-kader Nasdem dari kabinet. Terakhir PDIP melantangkan desakannya pada Jokowi pada akhir Januari 2023. Ketika itu beredar rumor tentang akan adanya perombakan kabinet. Toh, hingga saat ini Jokowi masih mempertahankan kader-kader Nasdem dalam kabinet yang dipimpinnya.

Pernyataan Hasto yang bisa dikatakan sebagai wujud kegalauan PDIP.

Publik pun menduga kegelisahan PDIP yang disampaikan oleh Hasto tersebut ditangkap sebagai sebuah pesan oleh Kejagung. 

Karenanya, netizen pun menduga bila kegalauan PDIP tersebut dieksekusi oleh Kejagung dengan cara mengeluarkan pernyataan tentang adanya dugaan keterlibatan Johnny G Plate dalam kasus korupsi BTS BAKTI Kominfo.

Jokowi Tak Reshuffle Kabinetnya

Kemesraan Jaksa Agung dengan PDIP karep menjadi sorotan. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI). misalnya, mengatakan  proses terpilihnya ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung berbau politis. Menurut MAKI, Burhanuddin dipilih sebagai Jaksa Agung karena kedekatannya dengan PDIP..

"Saya menduga pilihan kepada Burhanuddin sebagai Jaksa Agung karena faktor kedekatan dengan tokoh atau pengurus partai, yaitu adik kandung dari TB Hasanuddin," kata Boyamin dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.co pada 23 Oktober 2019.

https://nasional.tempo.co/read/1263378/kedekatan-jaksa-agung-st-burhanudin-dengan-pdip-dikritik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun