Anehnya lagi, kelompok-kelompok pendukung Ganjar Pranowo seolah tutup mata pada situasi kurang mengenakkan yang tengah dialami Ganjar.
Di tengah-tengah kegalauan Ganjar, Musyawarah Rakyat atau Musra Indonesia, misalnya, mengundang Ganjar pada acaranya yang dihelat di Balairung Hall UTC Kota Semarang pada Sabtu, 4 Februari 2023. Karuan saja Ganjar memilih untuk tidak menghadirinya.
"Kemarin saya sampaikan bahwa Bapak Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo, akan hadir membuka tapi ternyata hari ini beliau tidak hadir. Agak sedikit kami sayangkan," ujar Ketua Panitia Nasional Musra, Panel Barus.
Ketidakhadiran Ganjar di acara yang digelar di Kota Semarang tersebut membuktikan bahwa Ganjar tengah berupaya melepaskan diri dari kecurigaan PDIP bahwa dirinya bukanlah "orang" Jokowi.
Dalam konteks ini, keputusan Noel membubarkan GP Mania sekaligus mencabut dukungannya kepada Ganjar Pranowo sudah tepat. Pembubaran ini setidaknya dapat mengurangi kecurigaan PDIP kepada Ganjar.
Sayangnya, keputusan Noel tersebut justru ditanggapi negatif oleh pendukung-pendukung dan kelompok-kelompok relawan Ganjar lainnya. Parahnya lagi, oleh relawan Ganjar yang juga sekaligus pro Jokowi, Noel dituduh melompat pagar menjadi pendukung Puan Maharani. Karuan, tuduhan ini justru semakin menyulitkan posisi Ganjar.
Situasi yang dihadapi Ganjar kian tak pasti. KIB yang sejak awal November 2022 sudah memberikan sinyal dukungannya, sampai saat ini belum menguatkan sinyalnya.Â
Alih-alih mendesak KIB untuk mendeklarasikan Ganjar, kader-kader parpol KIB malah membentuk Sekber KIB (Kuning Ijo Biru) pada 1 Februari 2023 dan memberikan dukungannya pada Anies Baswedan.
Untungnya, belakangan Jokowi mengisyaratkan dukungannya kepada Prabowo Subianto. Sinyal ini seharusnya dimanfaatkan Ganjar untuk menumbuhkan kepercayaan PDIP kepadanya dengan menghapus stempelnya sebagai "orang" Jokowi.
Dalam konteks Pilpres 2024, Ganjar sebenarnya tinggal memilih, apakah menjadi "orang" Jokowi atau kader PDIP? Sebab, sekalipun Megawati dan Jokowi nanti "duduk berdampingan", melihat karakter Megawati dan Jokowi, Ganjar sulit mendapatkan sekaligus kepercayaan penuh dari keduanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H