Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Pranowo Mendayung di Antara 2 Rumor

11 Februari 2023   15:13 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:21 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya selama periode pertamanya Jokowi mendiamkan Tjahjo, menurut cerita Panda, ketidaksukaan Jokowi masih berlanjut hingga Tjahjo wafat pada 1 Juli 2022. 

Jika mencermati kisah Panda, bukan hanya Tjahjo yang tidak menyetujui majunya Jokowi pada Pilpres 2014, tetapi juga Megawati Soekarnoputri. Megawati, menurut Panda, pada awalnya ogah memberikan tiket capres kepada Jokowi.

"Nah waktu proses Jokowi maju 2014 itu kan pro kontra, di dalam PDIP ada yang tidak suka dengan Jokowi dan kebetulan awal awal Megawati tidak setuju. Dia omelin saya apa kau Panda dukung Jokowi, apa pengalamannya, itu Megawati tidak setuju Jokowi maju, Nah Tjahjo itu sekjen dia lebih tegas tak suka Jokowi, nah itu berkesan di Jokowi."

Bisa disimpulkan bila sejatinya Jokowi tidak menyukai Megawati dan PDIP. 

Menurut sebuah rumor, ketidaksukaan Jokowi kepada Megawati dan PDIP ini berbuah kegamangan Jokowi untuk mendukung penuh Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI 2024-2029.

Masih menurut rumor, Jokowi menilai Ganjar lebih loyal kepada PDIP ketimbang dirinya. Sebab, bagaimanapun juga Ganjar dibesarkan oleh PDIP, bukan Jokowi. Dan, kemenangan Ganjar secara beruntun dalam Pilgub Jawa Tengah pun karena faktor Jateng sebagai kandang banteng dan Megawati yang turun langsung ke lapangan. Karena itulah Ganjar akan lebih memilih untuk membalas jasa PDIP.

Loyalitas Ganjar kepada PDIP pun terbukti saat Gubernur Jateng itu memenuhi panggilan DPP PDIP pada 24 Oktober 2022. Saat itu, Ganjar dimintai klasifikasinya atas  pernyataannya di salah satu stasiun televisi ihwal kesiapannya maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Oleh PDIP, Ganjar dianggap menyimpang dari aturan partai, sebab, PDIP belum memprioritaskan soal pencapresan untuk Pemilu 2024. Dan, soal pencapresan akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati.

Sikap Ganjar untuk memutuskan datang memenuhi panggilan PDIP itulah yang menguatkan kecurigaan Jokowi atas posisi Ganjar. Maka tak heran jika kemudian Jokowi mengungkapkan dukungannya kepada Prabowo Subianto.

Pandangan negatif Jokowi pada Ganjar inilah yang konon membuat sejumlah relawan Ganjar yang sekaligus pendukung Jokowi meninggalkan Ganjar. Karenanya tak mengherankan bila ada kelompok pendukung Ganjar yang mencabut dukungannya.

Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), misalnya resmi membubarkan diri sekaligus mencabut dukungannya pada Ganjar pada 9 Februari 2023. Alasan GP Mania, Ganjar tidak memiliki gagasan dan bukan penerus Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun