Sampai hari ini, Sabtu 11 Februari 2023, Ganjar Pranowo belum juga mendapatkan tiket capres yang ditunggu-tunggunya. Meski terus didesak, PDIP masih bergeming pada sikapnya. Jokowi yang pada mulanya mengesankan dirinya mendukung Ganjar, kini justru memberikan sinyal dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Ada apa dengan Ganjar?
Rumor Jokowi tak Percaya Loyalitas Ganjar
Sudah menjadi rahasia umum bila hubungan Jokowi-PDIP tidak baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang makin memburuk. Ketidakharmonisan hubungan Jokowi-PDIP sebenarnya sudah santer terendus sejak awal periode pertama Jokowi.
Kala itu, melalui Masinton Pasaribu, PDIP mendesak Jokowi untuk mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno. Tetapi desakan PDIP itu tidak juga digubris Jokowi. Jokowi tetap mempertahankan Rini sampai akhir masa periode pertamanya.
Pada periode kedua, politisi PDIP Adian Napitupulu menagih janji Jokowi untuk memberikan jatah komisaris BUMN dan duta besar kepada relawan-relawannya. Permintaan PDIP ini pun tidak digubris Jokowi.
Menurut cerita Panda Nababan, gegara banyaknya permintaan Adian kepada Jokowi, Luhut Binsar Panjaitan marah besar. Bahkan, Luhut sampai mengeluarkan ancamannya akan menghabisi Adian jika terus mengganggu Jokowi.
Hubungan buruk Jokowi-PDIP juga diceritakan oleh Panda saat diwawancarai Uya Kuya.
Cerita Panda, selama lima tahun, Jokowi mendiamkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Gegaranya, Tjahjo tidak setuju pencapresan Jokowi pada 2014.
"Begitu Tjahjo masuk kabinet, pengakuan Tjahjo lima tahun tidak diopeni tidak pernah ke daerah, tidak pernah meninjau, cuma dua kali sekali sehabis rapat terbatas (ratas) sekali lagi menjelang pemilu soal ktp jatuh kececer di jalanan," kisah Panda.