Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PSE Kominfo: Belajar dari Tewasnya "The Dark Prince" Michael D'Andrea

4 Agustus 2022   18:58 Diperbarui: 4 Agustus 2022   19:07 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini yang lebih menjadi kekhawatiran saya, rakyat ini terbelah sejak 20 mei 2014 hingga saat ini. Saat ini rakyat sedang terkotak-kotak.

Saat ini yang lebih menjadi kekhawatiran saya, rakyat ini terbelah sejak 20 mei 2014 hingga saat ini. Saat ini rakyat sedang terkotak-kotak.

Ini adalah lampu kuning dan sudah mulai ada menggunakan rakyat mengadu dengan rakyat. Saya khawatir peristiwa di Syria bisa terjadi di negara kita.


Gatot Nurmantyo memang telah menyoroti isu proxy war sejak memegang tongkat komando Pangkostrad pada 2013-2014. Namun, mantan Panglima TNI ini baru mengungkapkan ada kemiripan peristiwa sebelum pecahnya konflik di Suriah dengan keadaan di Indonesia pada Agustus 2018.

Situasi pra-konflik di Suriah dan di Libya diawali isu-isu anti-penguasa yang disemburkan oleh organisasi-organisasi Islam garis keras. Sebenarnya, di Suriah sendiri nyaris tidak terjadi isu konflik Sunni-Syiah. Terjadinya konflik Sunni-Syiah justru berkembang di luar Suriah. 

Hizbut Tahrir yang bermarkas di London diketahui sebagai pusat operasi penyebaran propaganda konflik Sunni-Syiah. Propaganda ini kemudian diviralkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Indonesia.

Sedangkan di Libya tidak terjadi konflik sektarian, yang ada hanya anti-rezim Khadafi. Namun, sebagaimana di Suriah, Hizbut Tahrir pun bermain sebagai corong propaganda anti-Khadafi.

ika diamati, kondisi di Indonesia jauh lebih parah dari di Suriah dan Libya. Karena, selain isu anti-pemerintah Jokowi, di Indonesia juga dikembangkan isu-isu yang dibalut dengan agama. Bahkan, kasus kematian Brigadir J pun dikaitkan dengan latar belakang agama. Karenanya, di Indonesia ini ada HTI, ada juga "HTI" alias HTI yang Tertukar.

Sebagai opini, baik propaganda yang disemprotkan oleh HTI dan "HTI" tidak bisa dilarang. Namun demikian, propaganda keduanya yang berakar dari proxy war wajib dilawan.

Proxy war mustahil jika hanya ada satu "tangan yang bertepuk". Untuk berbunyi, diciptakanlah "dua tangan": HTI dan "HTI".

"Proxy war game," kata Menkominfo Johnny G Plate kepada Deddy Corbuzier. Menurut Johnny saat ini tengah terjadi proxy war game yang tidak disadari oleh kedua pihak yang bertarung. Ditambahkan Johnny Plate, proxy war game ini digunakan oleh asing demi kepentingan politik, ekonomi, dan lainnya.

PSE Kominfo: Belajar dari Kematian Michael D'Andrea

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun