Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tudingan kepada Anies Baswedan yang Mudah Dipatahkan dan Kado Istimewa untuk Jokowi

19 Oktober 2017   19:36 Diperbarui: 19 Oktober 2017   19:39 9635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara teori, meningkatnya sentimen negatif akan menggerus elektabilitas Jokowi yang saat ini saja sudah sangat mengkhawatirkan.

Serangan kepada Anies dengan mencari-cari kesalahan dan mengada-ada itu berdampak negatif bagi Jokowi. Dan itu terjadi hanya beberapa hari jelang 3 tahun penobatan Jokowi sebagai Presiden RI.

Tetapi, kado "pribumi" ini masih terbilang kecil untuk Jokowi. Sebab, ada kado lainnyayang jauh lebih besar. Kado ini rencananya dikirim oleh Donald Trump dari Amerika Serikat.

Sebagaimana yang diberitakan oleh Tempo.co, sekitar 2.000 warga Indonesia beretnis Tionghoa yang akan dideportasi dari Amerika Serikat. Mereka disebutkan sebagai korban kerusuhan Mei 1998 yang melarikan diri ke Amerika Serikat karena khawatir atas keselamatan nyawanya.

Awal Agustus 2017, warga Indonesia yang disebut sebagai imigran gelap itu diberitahu untuk kembali berdasarkan perintah eksekutif Trump yang diteken pada tanggal 25 Januari 2017.

Rencana kembalinya ke-2.000 warga Indonesia dari pelariannya setidaknya akan menambah masalah bagi Jokowi yang tengah semakin memanasnya isu "pribumi vs non pribumi".

Padahal, tanpa kedatangan warga Indonesia dari Amerika tersebut, pemerintah Jokowi sudah dibuat kalang kabut oleh banyaknya tenaga kerja ilegal asal China yang masuk dan berebutan lapangan kerja dengan rakyat "bumi putera".

Rencana kepulangan 2.000 warga Indonesia dari pelariannnya, persoalan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang telah membuat banyak rakyat Indonesia geram, masuknya TKA ilegal asal China, dan persoalan lainnya pastinya akan semakin memanaskan isu "pribumi vs non-pribumi". Ironisnya, isu ini justru "disumbang" sendiri oleh kelompok yang sebarisan dengan Jokowi.

Melihat isu "pribumi vs non-pribumi" yang juga diangkat oleh kelompok yang sebarisan dengan Jokowi, Rocky Gerung benar dan seutuhnya benar.

Menurut dosen filsafat UI ini, kubu Jokowi menghadirkan masyarakat yang terbelah yang salah satunya disumbang dengan dipekerjakannya buzzers yang beraksi di media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun