Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korupsi Tidak Dilakukan oleh Pejabat Saja, Bisa Saja oleh Orang Biasa

17 Desember 2019   14:24 Diperbarui: 17 Desember 2019   14:23 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: Kosova.info)

Ternyata ada oknum pemborong atau tukang yang berperilaku koruptif. Saya mendengar biasanya mereka mengambil sebagian material bangunan seperti semen, pasir, cat, batu bata, peralatan pertukangan dan lain.

Salah seorang kerabat pernah merenovasi rumahnya lumayan besar-besaran. Seorang pemborong mengerjakan renovasi tersebut. Awalnya nampak baik-baik saja, tetapi kemudian terasa ada yang janggal.

Beberapa kali terjadi penambahan biaya pembelian material yang tidak kecil. Kerabat saya itu orang yang sibuk sehingga tidak punya waktu untuk mengecek pembelian material secara detail. Ia mempercayakan pekerjaan itu sepenuhnya kepada sang pemborong.

Di suatu kesempatan, keluarga kami bersilaturahmi ke rumah sang pemborong yang nampak baru direnovasi total. Terdengar kasak kusuk dari keluarga kami, apakah ia menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh salah seorang kerabat kami? Hmm, bisa jadi.

Tidak satu dua kali saya mendengar perilaku koruptif yang dilakukan oknum pemborong / tukang seperti itu. Mungkin itu yang membuat tetangga saya selalu mengawasi tukang-tukang yang melakukan pekerjaan renovasi rumahnya.

Ada juga tetangga lainnya yang mengawasi pekerjaan tukang secara detail. Mungkin agar tidak terjadi penyalahgunaan material. Sebagai informasi, suatu keluarga yang membangun atau merenovasi rumahnya pasti memiliki bujet yang terbatas. Sudah terbatas, kok masih diakali oleh oknum pemborong / tukang.

Perilaku oknum pemborong atau tukang itu tidak terpuji. Bisa membuat orang yang menggunakan jasanya tidak percaya atau tingkat kepercayaan kepada mereka menjadi rendah. Mungkin berkaca dari orang lain, tetangga saya jadi ikut mengawasi pekerjaan perbaikan atau renovasi rumah mereka.

Padahal seharusnya pemborong atau tukang itu bekerja secara merdeka tanpa perlu diawasi. Rasanya tidak ada orang yang suka diawasi ketika bekerja. Yang penting hasil pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi yag disepakati dengan pemilik rumah, termasuk material yang digunakan sudah disetujui pemilik rumah.

Karyawan kantor korupsi. Korupsi apaan?

Korupsi juga dilakukan oknum karyawan. Stereotip penampilan karyawan kantor umumnya rapi jali, rambut klimis, kadang berdasi. Yakin mereka tidak korupsi? Hmm.., ternyata sebagian dari mereka suka berperilaku koruptif. Di setiap kantor, sepertinya ada saja karyawan yang memiliki perilaku koruptif.

Apa yang mereka korupsi? Ada korupsi waktu, korupsi barang atau aset kantor, korupsi fasilitas kantor, dan lain-lain. Tetapi rasanya paling sering adalah korupsi waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun