Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pagi di Hari Pemilu

16 April 2019   13:29 Diperbarui: 16 April 2019   13:57 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kompas.com

"Ssstt, jangan bilang siapa-siapa ya Jeng.. Beliau itu dulu kerja di sebuah perusahaan BUMN, nama perusahaannya saya lupa. Baru beberapa tahun ini pensiun. Tau gak Jeng, dulu dia itu suka kongkalikong sama perusahaan supplier, lho Jeng.. Itu kan sama dengan korupsi, Jeng.. " kata Nyonya Ana dengan suara setengah berbisik.

"Ah, masak sih Jeng? Hati-hati lho kena UU ITE nanti main tuduh aja Jeng Ana ini.." kata Nyonya Martha.

"Eh, Jeng Martha ini bagaimana sih? UU ITE itu kalau kita ngomongin orang di fisbok.." potong Nyonya Rahma.

"Facebook Jeng Rahma.." kata Nyonya Ana dan Nyonya Martha serempak, menarik perhatian beberapa warga menoleh ke arah mereka, termasuk Sandra dan Dina.

"Ada apa sih?" tanya Sandra.

"Hadehh... Dasar tiga emak-emak rempong ngagetin orang aja." Kata Dina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ssstt.. ssttt... jangan keras-keras bicaranya Jeng.." kata Nyonya Rahma berbisik.

"Begini, ini kata salah seorang staf di kantornya. Aku kenal baik staf itu. Biasanya Pak Beno tuh suka mainin harga material sama supplier perusahaan. Kabarnya, ia terima komisi gede dari supplier, lho Jeng. Herannya, ia selalu lolos dari KPK. Gak tau gimana kok bisa lolos.."

"Malah beberapa pejabat lain di kantornya yang kena. Nah, si Bapak ini setelah pensiun selamat lah dia. Sekarang dia bisnis cabai dan tomat. Sama katanya jualan kolak pisang di pasar. Bukan jualan sih Jeng. Dia nitip kolak buatannya di pasar. By the way, si Bapak ini sengaja beli tanah di desa ini buat ngumpet, Jeng.." lanjut Nyonya Ana.

"Wah, jangan beli cabainya, jangan beli tomatnya, jangan beli kolaknya juga deh, Jeng. Modal uang haram jangan dimakan lah Jeng.." kata Nyonya Martha.

"Husshh.. udah, udah Jeng.. Jeng Ana sama Jeng Martha ini... Sudah, sudah.. Yuk kita beli gorengan Bu Sarti aja daripada ngomongin orang. Inget bulan puasa sebentar lagi, Jeng.." potong Nyonya Rahma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun