Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Australian Open 2019, Prediksi Juara dari Babak Delapan Besar

21 Januari 2019   23:48 Diperbarui: 22 Januari 2019   05:26 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai Selasa (22/1/19) Australian Open 2019 (AO 2019) memasuki babak perempat final atau delapan besar. Bagi para petenis yang berhasil sampai di babak ini, maka hanya tinggal dua langkah lagi untuk menggondol gelar juara dan hadiah uang jutaan dolar Australia (AUD). Tetapi dua langkah itu pasti bakal tidak mudah dilewati.

Sebagai catatan, Minggu kemarin (20/1/19), kejutan kembali terjadi ketika sang juara bertahan tunggal putra, Roger Federer (Swiss) kandas di babak 16 besar atau perdelapan final. Ia takluk di tangan petenis Yunani unggulan 14, Stefanos Tsitsipas dengan angka sangat ketat, 6-7(11-13), 7-6(7-5), 7-5, 7-6(7-5). 

Sementara itu di tunggal putri, juara bertahan Caroline Wozniacki sudah terlebih dahulu tersingkir di babak ketiga setelah menyerah dari bintang tenis Rusia, Maria Sharapova melalui pertarungan tiga set 4-6, 6-4 dan 3-6. Sharapova sendiri akhirnya juga harus pulang setelah tersingkir di babak ke-4.

Sepanjang Senin (21/1/19) telah digelar sejumlah pertandingan tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran. Tulisan ini akan khusus mengulas dan memprediksi kandidat juara untuk tunggal putra dan putri berdasarkan data petenis yang lolos di babak perempat final.

Khusus tunggal putra, publik masih menanti adanya wajah baru mengingat dalam dua tahun terakhir, delapan gelar juara grand slam "dikuasai" oleh tiga petenis putra top saat ini yaitu Federer (3 gelar), Rafael Nadal (Spanyol, 3 gelar) dan Novak Djokovic (Serbia, 2 gelar).

Sebagai informasi, ketiga petenis itu juga mendominasi kancah tunggal putra sejak tahun 2003 dimana pertama kali Federer tampil sebagai juara baru Wimbledon setelah mengalahkan petenis Australia, Mark Philippoussis. Tahun 2005, Nadal muncul ketika menjuarai French Open dengan mengalahkan Mariano Puerta dari Argentina.

Sejak French Open 2005 itu gelar juara grand slam hanya berkutat pada kedua petenis itu hingga akhirnya di Australian Open 2008 dimana Djokovic tampil sebagai juara baru dengan mengalahkan petenis Perancis, Jo-Wilfried Tsonga. Namun dominasi Federer dan Nadal masih sangat kuat hingga akhir tahun 2010. Djokovic tidak mampu menggondol gelar juara grand slam lagi hingga Australian Open 2011.Setelah itu Federer, Nadal dan Djokovic bergantian menjadi juara grand slam tenis.

Kemenangan Andy Murray di final US Open 2012 atas Djokovic membuka pintu bagi juara-juara baru grand slam berikutnya seperti Stanislas Wawrinka (Swiss) dan Marin Cilic (Kroasia). Tetapi hanya Murray yang sepertinya layak disandingkan dengan tiga petenis top itu sehingga muncul sebutan Big Four yang terdiri dari Federer, Nadal, Djokovic dan Murray.

Murray sendiri secara mengejutkan telah kandas di babak pertama. Melalui fasilitas protected ranking, Murray yang bisa langsung masuk ke babak utama harus mengakui keunggulan petenis Spanyol unggulan ke-22, Roberto Bautista Agut dari Spanyol. Nah, Agut hingga saat ini masih bertahan hingga babak perempat final atau delapan besar.

Di babak ketiga atau 32 besar, Agut sukses membungkam petenis Rusia yang menjadi unggulan ke-10, Karen Khachanov. Sementara di babak 16 besar ia mengalahkan unggulan ke-6 yang merupakan runner-up tahun lalu, Marin Cilic dengan lima set 6-7(6-8), 6-3, 6-2, 4-6, 6-4. Pada babak perempat final nanti Agut akan menghadapi Tsitsipas.

Sementara itu Nadal tanpa kesulitan menyingkirkan petenis Ceko, Tomas Berdych dengan angka 6-0, 6-1, 7-6(7-4). Berdych adalah semifinalis Australian Open tahun 2014 dan 2015 silam. Di perempat final yang dijadwalkan pada Selasa (22/1/19), ia akan ditantang petenis non unggulan Frances Tiafoe dari Amerika Serikat.

Tiafoe adalah salah satu penumbang besar karena mampu menyingkirkan unggulan ke-5 Kevin Anderson dari Afrika Selatan di babak kedua dan unggulan ke-20 Grigor Dimitrov dari Rusia di babak 16 besar. Di atas kertas, Nadal bakal unggul atas petenis 21 tahun itu.

Pada Senin (21/1/19) petenis Jepang Kei Nishikori (unggulan ke-8) memastikan tiket ke perempat final setelah menjalani pertandingan sengit melawan unggulan ke-23 Pablo Carreno Busta (Spanyol) dengan angka sangat ketat 6-7(8-10), 4-6, 7-6(7-4), 6-4 dan 7-6(10-8).

Pertandingan mereka berlangsung selama lima jam lima menit. Terlihat dari skor bahwa Nishikori hampir saja gagal di set ketiga. Ia mampu mencuri game kritis hingga akhirnya membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.

Finalis US Open 2014 ini sepertinya sedang dalam performa terbaiknya dan sangat tangguh di lapangan. Di babak-babak sebelumnya Nishikori juga mesti bermain lima set. Ia hampir menjalani pertandingan lima set di babak pertama melawan Kamil Majchrzak, petenis Polandia yang lolos ke babak utama lewat pertandingan kualifikasi. Majchrzak mengundurkan diri di set kelima.

Di babak kedua, harapannya juga hampir pupus namun pada akhirnya mampu menang lima set atas petenis Kroasia, Ivo Karlovic. Beruntung di babak ketiga ia mengalahkan Joao Sousa (Portugal) dengan straight set.

Di babak keempat atau 16 besar, lagi-lagi ia mesti bertarung lima set melawan Pablo Carreno Busta dari Spanyol. Nampaknya Nishikori bermental baja sehingga mampu mencuri angka di game kritis yang mampu membuatnya bangkit dan memenangkan pertandingan. Ia akan menghadapai Djokovic di babak perempat final.

Petenis 31 tahun asal Kroasia itu juga memastikan diri ke babak perempat final setelah unggul atas unggulan ke-15, Daniil Medvedev dari Rusia dengan angka 6-4, 7-6(7-5), 6-2, 6-3. Sepertinya Djokovic belum menemui lawan sepadan hingga babak 16 besar. Namun laga perempat final melawan Nishiori kemungkinan bakal menjadi ujian berat.

Ya, partai ulangan perempat final Wimbledon 2018 dan semifinal US Open 2018 akan kembali hadir. Permainan Nishikori yang kini semakin matang ditambah mentalnya yang sekuat baja bakal merepotkan Djokovic.

Perempat finalis lainnya adalah Milos Raonic dari Kanada dan Lucas Pouille dari Perancis. Raonic mengalahkan unggulan ke-4, Alexander Zverev dari Jerman dengan straight set 6-1, 6-1, 7-6(7-5). Raonic adalah semifinalis Australian Open tahun 2016 dan runner-up Wimbledon di tahun yang sama.

Sementara itu Poullie menyingkirkan petenis Kroasia, Borna Coric, dengan angka 6-7(4-7), 6-4, 7-5, 7-6(7-2). Capaian di perempat final ini adalah rekornya yang ketiga setelah ia mencapai babak yang sama di grand slam Wimbledon dan US Open tahun 2016.

***

Di tunggal putri AO 2019 sekilas memberi peluang juara baru dan wajah baru. Salah satu favorit juara adalah petenis Jepang Naomi Osaka. Juara US Open 2018 ini sukses menapak babak perempat final setelah pada Senin (21/1/19) mengalahkan Anastasija Sevastova dari Latvia dengan tiga set 6-4, 3-6, 4-6.

Bintang tenis AS Serena Williams harus tampil selama tiga set sebelum menang atas unggulan utama dan runner-up tahun lalu Simona Halep dari Rumania dengan angka 6-1, 5-6, 6-4. Williams akan berhadapan dengan Karolina Pliskova dari Ceko.

Pliskova melaju ke babak perempat final usai menggulung Garbine Muguruza dari Spanyol 6-3, 6-1. Ini adalah capaian ketiga Pliskova di babak perempat final Australian Open secara berturut-turut sejak tahun 2017.

Unggulan ke-6 Elina Svitolina dari Ukraina sukses melaju ke babak perempat final setelah unggul atas Madison Keys, finalis tahun 2015, dengan angka 6-2, 1-6, 6-1. Pencapainnya di AO 2019 ini menyamai pencapaian tahun 2018 lalu.

Petenis Amerika Serikat (AS), Danielle Collins, nampaknya menjadi salah satu primadona. Bagaimana tidak, ia adalah satu-satunya penumbang terbesar di tunggal putri. Datang sebagai peserta non unggulan, Collins justru menaklukan tiga petenis unggulan termasuk unggulan ke-2 Angelique Kerber (Jerman) di babak keempat dengan skor nyaris telak 6-0, 6-2. Kerber adalah juara di Australian Open 2016.

Di babak-babak sebelumnya, Collins menumbangkan unggulan ke-14 Julia Goerges (Jerman) di babak pertama dan unggulan ke-19 Caroline Garcia (Perancis) di babak ketiga. Di perempat final, Collins akan menghadapi Anastasia Pavlyuchenkova (Rusia) yang juga petenis non unggulan di AO 2019 ini. Pavlyuchenkova sebelumnya mengalahkan salah satu favorit juara unggulan ke-5, Sloane Stephens dari AS.

Perempat finalis lainnya adalah unggulan ke-8 Petra Kvitova dari Ceko yang unggul atas Amanda Anisimova dari AS dengan angka 6-2, 6-1. Juara Wimbledon 2011 dan 2014 ini akan ditantang oleh satu-satunya petenis tuan rumah Australia yang lolos ke babak delapan besar, Ashleigh Barty. Sebelumnya, petenis yang juga jago kriket itu mengalahkan bintang tenis Rusia, Maria Sharapova dengan angka 4-6, 6-1, 6-4.

***

Nah, kalau melihat dari konsistensi skor pertadingan yang telah mereka lewati mulai dari babak pertama, apalagi setelah tumbangnya Federer, maka kandidat terkuat juara tunggal putra AO 2019 adalah Novak Djokovic.

Prediksi ini juga didasarkan pada data juara Australian Open selama ini dimana Djokovic telah enam kali menjadi juaranya. Tampaknya belum ada petenis pria yang lebih tangguh dari Djokovic untuk bisa menjadi juara AO 2019.

Tetapi dengan catatan bila ia mampu menyingkirkan Nishikori. Memang, di atas kertas Djokovic bakal mampu mengatasi Nishikori. Dari 17 kali pertemuan head to head mereka, Djokovic masih unggul 15 kali. Tetapi kita telah melihat catatan hasil pertandingan Nishikori dimana ia adalah salah satu petenis ulet yang super tenang ketika menghadapi game-game kritis.

Mampu tampil tenang, Nishikori berhasil membalikkan keadaan dan akhirnya mampu menang. Karakter oke lainnya, ia adalah pemain yang menyerang dengan pukulan-pukulan tajam yang bakal membuat Djokovic bakal menemui lawan paling tangguh di AO 2019 ini.

Jika Nishikori berhasil membungkam Djokovic, maka pintu juara AO 2019 akan terbuka lebar baginya. Di semifinal ia akan menghadapi pemenang antara Raonic dan Poullie. Di atas kertas Nishikori bakal mampu mengatasi dua petenis itu. Angka head to head antara Nishikori dan Raonic adalah 5-2, sementara Nishikori dan Poullie baru unggul 1-0. Jadi bagi Nishikori, Djokovic adalah gerbang besar menuju tiket final.

Jika Djokovic menang atas Nishikori, maka nampaknya perjalanannya ke final akan mulus. Di semifinal, baik menghadapi Raonic atau Poullie, ia bakal mudah memenangkan pertandingan. Berdasarkan catatan head to head antara Djokovic dan Raonic, dari sembilan kali pertemuan Djokovic selalu menang. Sementara ia belum pernah menghadapi Poullie jadi jika di babak semifinal nanti mereka bertemu, pertemuan itu menjadi yang pertama kalinya.

Dalam draw tunggal putra, Nadal berpeluang besar menghadapi Djokovic di babak final. Tetapi sepertinya lapangan keras Melbourne Park kurang berpihak kepadanya. Nadal tercatat pernah sekali saja menjuarai Australian Open tahun 2009 silam.

Setelah itu ia hanya tampil sebagai finalis yaitu di tahun 2012, 2014 dan 2017. Tetapi sebagai informasi, di babak final ia kalah dari tiga petenis yang berbeda yaitu berturut-turut Djokovic, Stanislas Wawrinka dan Federer. Tetapi tentu saja skenario final itu akan terjadi jika Nadal mampu mengalahkan Tiafoe di perempat final dan pemenang antara Agut dan Tsitsipas di babak semifinal. Dua petenis terakhir ini adalah para kuda hitam di AO 2019. 

Tetapi bisa saja terjadi keajaiban. Dua petenis contender itu juga sangat berpeluang untuk menjadi juara tunggal putra AO 2019 bila berhasil menyingkirkan Nadal. Tsitsipas mungkin punya peluang lebih besar dari Agut karena ia mampu mengalahkan Federer di babak keempat. Agut selain mengalahkan Murray,  juga mampu mengalahkan Cilic, runner-up tahun 2018 lalu, di babak keempat.

Jika skenario unggulan pertama Djokovic tampil sebagai juara, maka akan semakin memperkukuh dominasi tiga petenis terkuat putra dunia saat ini.

***

Sementara itu di tunggal putri, prediksi juara sepertinya agak susah. Saya kira Serena Williams bakal menjadi kandidat terkuat juara AO 2019. Jika ia mampu melaju hingga babak semifinal, ia harus melewati pemenang antara Osaka dan Svitolina. Osaka sendiri juga difavoritkan menjadi juara.

Sungguh sayang kedua petenis hebat ini berada dalam satu grup dan mungkin akan saling berhadapan di babak semifinal. Jika Osaka lolos ke semifinal, ia bakal menjadi lawan berat bagi Williams.

Sejauh ini Williams belum pernah menang dari dua kali pertemuannya dengan Osaka. Tetapi jika Svitolina mampu unggul atas Osaka, sepertinya pintu juara Williams semakin terbuka lebar. Sejauh ini rekor head to head antara Williams dan Svitolina adalah 3-1.

Williams nampaknya bakal membidik gelar kedelapannya. Tahun 2018 lalu ia gagal mempertahankan gelar juara. Williams juga nampaknya memiliki misi untuk menyamai rekor Margaret Court, petenis putri Australia, yang menyabet 24 gelar grand slam. Saat ini Williams sudah mengoleksi 23 gelar grand slam.

Jika ia menjuarai AO 2019, maka ia akan menyamai prestasi Court menjadi petenis wanita terbanyak yang menjuarai grand slam sepanjang masa. Momen AO 2019 ini nampaknya akan menjadi sempurna bila WIlliams mampu menyamai prestasi Court di negeri Court.

Tetapi peluang besar juga terbuka lebar bagi perempat finalis lainnya yaitu Kvitova, Barty, Pavlyuchenkova dan Collins. Terutama Kvitova yang bakal membidik babak final pertamanya di AO 2019.

Semifinalis Australian Open 2012 ini akan menghadapi Barty yang sudah pasti akan didukung publik tenis Australia untuk menjadi juara AO 2019 sejak Chris O'Neil terakhir menjuarainya pada tahun 1978 silam.

Sebagai informasi, hadiah uang untuk juara tunggal putra dan putri sama yaitu AUD 4,1 Juta (sekira 41,7 milyar rupiah) dan finalis yaitu AUD 2,1 juta (sekira 21,4 milyar rupiah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun