Perlahan mobil itu melewati Sigit yang sedang berbincang dengan Sekar. Dia melihat para agen sedang memindahkan dua lelaki ke sebuah mobil.
Lelaki itu mendesah. Wajah kedua anak buahnya itu terbayang. Bejo dan Joko.
"Maafkan aku, Bejo, Joko. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah perjuangan. Maafkan aku..."
Lelaki itu, si Gagak Malam, memacu kendarannya. Membelah senja. (bersambung)