Mohon tunggu...
Garuda Hitam
Garuda Hitam Mohon Tunggu... profesional -

Garuda Hitam adalah cerita bersambung dengan genre spionase, kombinasi antara Da Vinci Code dengan James Bond, tentang intrik politik dan intelejen tingkat tinggi yang terjadi di tanah air. Kendati beberapa tokoh dan lembaga yang disebut dalam kisah ini benar-benar ada, cerita ini seratus persen fiksi alias khayalan. Kisah ini ditulis secara bergantian oleh Suka Ngeblog, Daun Ilalang dan Hes Hidayat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[13] Ledakan Meliputi Malam

27 Mei 2014   12:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Blue Hawk pada Team Leader," Doredo memanggil.

"Roger," suara Sigit Bhuwono terdengar. "Lokasi ?" tanyanya.

"Hampir tiba, sob, " kata Doredo, "Di jalan mendaki. Tapi kami harus berhenti, ada tawuran."

“Tawuran?”.

"Iya. Tawuran, dan mereka menghalangi jalan," Doredo berkata lagi. "Kami akan lerai dulu. Dua orang itu aman, sob, Dolare mengaktifkan kunci kedua."

Kunci kedua yang dia maksud adalah kunci yang membuat pintu mobil tak bisa dibuka dari dalam. Semacam child lock yang biasa ada di pintu belakang mobil, namun ini difungsikan pada keempat pintu mobil. Artinya, kedua lelaki yang mereka bawa tadi terkunci di dalam mobil.

"Baiklah. Hati-hati. Upayakan selesai dalam waktu singkat..."

"Roger that, Team Leader. Blue Hawk out, " jawab Doredo sambil berlari mengejar Dolare yang sudah lebih dahulu menuju ke arah di mana tawuran sedang terjadi.

***

Di dalam mobil yang dikemudikannya, Sigit melirik Sekar yang duduk di kursi sebelah kiri. Bahkan dalam keadaan terguncang seperti itupun, Sekar masih juga tampak cantik. Atau bahkan, makin cantik.

"Kau sudah makan ?" tanya Sigit pada Sekar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun