Meski harus diakui bila uang hasil bisnis narkoba telah banyak membantu persepakbolaan Kolombia, dari situ pula terdapat banyak praktik kecurangan. Sepakbola dirundung pengaturan skor hingga pertandingan-pertandingan yang dikuasai oleh bandar judi.
Buah dari praktek tersebut, sepakbola Kolombia mencatat momen kelam ketika seorang wasit ditemukan tewas usai memimpin jalannya sebuah pertandingan. Setelah ditelusuri, wasit bernama Alvaro Ortega baru saja memimpin laga antara klub kedua milik Escobar, Deportivo Independiente Medelln, melawan America de Cali milik rival Escobar, Miguel Rodrguez Orejuela. Pertandingan yang memunculkan nama America de Cali sebagai pemenang itu membuat Escobar geram.
Pasalnya, wasit diketahui telah merampok pertandingan dengan mengeluarkan keputusan-keputusan yang merugikan pihak Deportivo Independiente Medelln. Usut punya usut, wasit Alvaro Ortega diketahui telah disuap oleh Miguel Rodriguez untuk mengatur pertandingan.
Dari situlah, Escobar meminta anak buahnya untuk mencari kediaman Ortega dan menghabisi nyawa nya.
Dalam perjalanannya memimpin bisnis narkoba, Escobar akhirnya ditembak mati oleh polisi yang mengejarnya. Dia tewas dengan sepatu bola masih melekat di kakinya.
Setelah kematian Escobar pada 1993, bisnis narkoba Kolombia mulai kacau. Dari situ pula, praktek kotor dalam sepakbola mulai munculkan hal-hal yang sulit dikendalikan.
Pada Piala Dunia 1994, Chonto Herrera ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan mobil. Kemudian, ada nama Barrabas Gomez yang memilih untuk meninggalkan timnas karena terus mendapat ancaman untuk tidak bermain.
Puncak dari tragedi sepakbola yang dikendalikan oleh para mafia narkoba, pemain berbakat binaan Pablo Escobar yang bernama Andres Escobar, tewas setelah diberondong 12 peluru pistol kaliber 38mm di sebuah klub malam di Kolombia pada 2 Juli 1994. Andres Escobar ditembak karena baru saja melakukan gol bunuh diri di laga melawan Amerika, dimana hal tersebut membuat bandar judi bola mengalami kerugian yang sangat besar.
Diceritakan dalam proses penembakan ke tubuh Escobar, sang pelaku menyeru aksen gol-gol-gol khas komentator pertandingan.
Tewasnya Andres Escobar menjadi duka mendalam bagi seluruh penggemar, karena dia disebut sebagai salah satu pemain bintang masa depan yang bakal gabung dengan AC Milan usai gelaran Piala Dunia.
Kolombia Alami Keterpurukan dan Bangkit di Tahun 2014