Kekayaan Pablo Escobar yang merupakan tokoh utama dari bisnis tersebut diketahui mencapai 50 miliar dolar Amerika, dimana nilai itu menjadikannya sebagai penjahat paling kaya sepanjang sejarah.
Peran Escobar Sebagai Juru Selamat yang Mengatur Sepak Bola
Dengan kekayaan yang begitu menggelegar, Escobar bisa dibilang telah menguasai Kolombia bahkan merangkul dunia. Meski benar bahwa Escobar adalah penyebab banyaknya perang mengerikan di negara tersebut, dia secara bersamaan juga dianggap sebagai orang suci oleh sebagian orang, terutama yang memiliki ekonomi sulit.
Escobar, dalam menjalankan bisnisnya merangkul masyarakat bawah dengan memberi banyak uang, membangunkan rumah, dan membiayai fasilitas yang bisa digunakan oleh banyak orang. Dari uangnya yang tak pernah ada habisnya itu pula, Escobar yang memang punya kecintaan murni terhadap sepakbola tak ragu untuk menyalurkan dana ke sektor tersebut.
Dia yang memang sudah akrab dengan masyarakat miskin tak lupa membuatkan lapangan sepakbola dan fasilitas olahraga lainnya untuk anak-anak dan pemuda yang berbakat mengolah si kulit bundar. Dari situ, dia mendapat banyak simpati hingga sosoknya mulai populer di kalangan masyarakat.
Seorang penjual jalanan di Medellin bahkan sempat mengatakan bila stiker Escobar masih lebih laku dari gambar Yesus. Bendera yang bercorak siluet wajahnya juga banyak berkibar di depan perkampungan-perkampungan Kolombia.
Sosok Pablo Escobar yang lagi-lagi dianggap sangat berpengaruh, turut memajukan sepakbola Kolombia. Dia yang sangat mencintai olahraga ini sampai membeli klub profesional, Atletico Nacional Medellin untuk dijadikan sebagai raksasa Kolombia hingga Amerika.
Saingan terberat Atletico Nacional dibawah Escobar ketika itu adalah klub America de Cali, yang dipimpin oleh rival kartel Escobar bernama Miguel Rodriguez Orejuela. Nantinya, akan ada tragedi yang cukup mengerikan dari perseteruan dua sosok legendaris ini.
Melalui tangan dingin Escobar, Atletico Nacional berhasil menjadi tim asal Kolombia pertama yang memenangkan gelar Copa Libertadores pada 1989. Selain itu, klub yang berada di balik kemudi Escobar itu juga mampu merengkuh trofi Copa Interamericana dan menjadi runner up di Piala Interkontinental pada tahun yang sama. Dua tahun berselang, Atletico Nacional dijadikannya sebagai tim yang meraih gelar liga kelima, dan yang pertama dalam kurun waktu sepuluh tahun lamanya.
Ketika menyaksikan Atletico Nacional meraih gelar Copa Libertadores untuk pertama kalinya, Escobar tampak kegirangan. Dia menunjukkan mimik muka yang tak biasa dengan terus melompat bahagia.
"Pablo melompat dan berteriak setiap ada gol tercipta,"