Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berat Hati Prabowo Tinggalkan SBY?

20 November 2018   06:44 Diperbarui: 20 November 2018   06:48 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan SBY. (Foto: liputan6.com/johan tallo)

Memang, Demokrat "bersumpah" untuk komitmen mendukung Prabowo memenangkan pertempuran "langit". Tapi, bagi SBY dan klannya, pertempuran "langit" bak seseruan ramai-ramai Pilpres saja. Karena sebenarnya, SBY dan Demokrat justru ingin memenangkan pertempuran "samudera", yaitu meraih kemenangan di laga Pileg.

Pandai sekali bukan? #Twink, kedipkan sebelah mata.

Strategi perang Sun Tzu lainnya, adalah berpura-pura menyerang dari Timur, tapi sesungguhnya menyeranglah dari Barat. Sebenarnya, ini yang sedang dilakukan SBY, Demokrat dan klan-nya. Bersikap mendukung Pilpres untuk Prabowo, tapi sebenarnya mengincar kemenangan untuk Pileg bagi keuntungan partai sendiri.

Kadung sudah ketahuan sikap dua kakinya, maka seakan-akan, strategi perang ini sudah terbaca kawan maupun lawan. Serangan Timur maupun Barat, sepertinya sudah tidak akan ampuh lagi.

Sebagai patriot berjiwa ksatria, Prabowo mustinya tidak merangkul teman sekubu seperti SBY (dan Demokrat). Prabowo musti tegas, untuk ucapkan "so long goodbye" ke partai berlian itu. Bukankah Prabowo pernah membawa-bawa nama Allah SWT di bukunya, Paradoks Indonesia hal 157. Bolehlah saya ingatkan, Prabowo bilang: "Sekaranglah saatnya saudara menjadi guru di tengah rakyat. Bangkitkanlah kesadaran rakyat bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, manakala kaum itu tidak mau mengubah nasibnya sendiri."

Begitu kata Prabowo, yang kini masih berharap dapat dukungan dari Demokrat (baca: SBY). Sekaranglah saatnya Pak Prabowo, "tinggalkan" SBY. Bergantunglah pada Allah SWT, semata. Cukup toh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun