Di bahagian belakang Museum Ambarrukmo terdapat tempat yang dulunya merupakan pemandian raja dan keturunannya, yang biasa di sebut sebagai Bale Kambang. Terdapat semacam tempat pemandian di kiri, kanan, hingga ke belakang bangunan berlantai dua, yang bentuknya segi delapan ini. Ada juga air mancur yang menambah cantik suasana. Lantai pertama bangunan, menurut Ambar Suparjiman, berfungsi sebagai tempat untuk berbilas diri setelah mandi di kolam. Sedangkan untuk naik ke lantai dua, kita harus menaiki 20 anak tangga. Di lantai atas ini, dahulunya adalah tempat untuk bermeditasi, dan bersemedi. Kini, terdapat meja dan kursi yang sengaja ditempatkan di lantai atas, lengkap dengan hiasan lampu gantung kuno yang menambah kesan eksotik.
[caption id="attachment_358680" align="aligncenter" width="567" caption="Bale Kambang nan eksotis. (Foto: Gapey Sandy)"]
Jadi ingat, kalau berkunjung ke Yogyakarta, jangan hanya mampir dan shopping di Ambarrukmo Plaza, atau menginap di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta saja, tapi juga kunjungi Pesanggrahan Ambarrukmo. Nikmati sensasi kekayaan sejarahnya, berikut saksi bisu bangunan klasik plus ruang sakralnya, lengkap dengan nuansa modernis kosmopolitan yang mengharu-biru di sekelilingnya. Semoga Pesanggrahan Ambarrukmo tetap lestari, tidak terusik lagi, demi pembelajaran anak, cucu, cicit, dan keturunan kita nanti.
ooOoo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H