[caption id="attachment_358668" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Parang Parikesit. Pari berarti padi, sementara kesit artinya bersih, putih. (Foto: Gapey Sandy)"]
Motif batik lainnya adalah Semen Sidomukti. Sido artinya menjadi, dan mukti berarti mulia. Pattern batik ini melambangkan harapan hidup dalam kecukupan dan bahagia lahir batin dunia akhirat. Pola batik ini umumnya dikenakan oleh pasangan pengantin pada upacara ijab kabul dan panggih.
[caption id="attachment_358671" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Semen Sidomukti. Sido artinya menjadi, dan mukti berarti mulia. (Foto: Gapey Sandy)"]
Lainnya, motif batik yang bernama Gringsing Sudara Werti. Gringsing berasal dari kata gering (sakit), dan sing yang artinya tidak. Artinya, motif batik ini menyimbolkan harapan agar tidak sakit, atau selalu sehat, baik fisik maupun mentalnya. Dihiasi (diceplok) oleh Sudarawerti, prajurit wanita perkasa yang mampu mengalahkan musuh yang mengganggu dalam cerita Wayang Menak. Secara umum, pola batik ini mengartikan harapan agar selalu sehat karena mampu mengusir musuh jiwa dan raga, atau pandai mengendalikan diri.
[caption id="attachment_358673" align="aligncenter" width="567" caption="Pattern batik Gringsing Sudara Werti. Gringsing berasal dari kata gering (sakit), dan sing yang artinya tidak. Artinya, motif batik ini menyimbolkan harapan agar selalu sehat. (Foto: Gapey Sandy)"]
Sedangkan pattern batik Semen Wahyu Tumurun menggambarkan harapan turunnya wahyu (anugerah), yaitu mendapat wahyu atau kejatuhan wahyu (kedunungan wahyu), dijauhkan dari segala godaan, rintangan, dan halangan.
[caption id="attachment_358674" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Semen Wahyu Tumurun menggambarkan harapan turunnya wahyu atau anugerah. (Foto: Gapey Sandy)"]
Dalam ruangan Pameran Batik ini dipajang juga salinan pengesahan resmi UNESCO yang telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Pengakuan dunia internasional ini diinskripsikan pada 30 September 2009, dan dikukuhkan pada 2 Oktober 2009.
Sejajar dengan ruang Pameran Batik yaitu di ruangan kedua digelar Pameran Wayang. Disini terdapat koleksi wayang kulit milik Museum Wayang Kekayon Yogyakarta. Diantara wayang kulit yang dipajang adalah para tokoh pewayangan Pandawa, dan seluruh tokoh dalam kisah Ramayana. Di ruangan ini terdapat juga salinan surat dari UNESCO yang mengakui Wayang (Wayang Puppet Theatre – Indonesia) sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia (Masterpiece of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity), dan dikukuhkan di Paris, 7 November 2003.
Di seberang ruang Pameran Wayang, adalah ruangan ketiga yang berisi Pameran Keris. Seperti kita tahu, Keris Indonesia juga sudah diakui dunia internasional melalui surat pengukuhan dari UNESCO, sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia, yang ditandatangani oleh Director-General Koichiro Matsuura di Paris, 25 November 2005. Adapun koleksi keris yang dipajang di sini adalah milik Padepokan Brojobuwono yang merupakan The Indonesian Kris Preservation Centre. Diantaranya terdapat replika keris Mataram abad XVII, yang warangka-nya merupakan ladrang gaya Surakarta dari kayu Cendana Sari, sedangkan pada bagian ganja terdapat tinatah emas motif sekar dengan berhiaskan batu intan.
Â