Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah Motif Batik dan Makna Simboliknya

12 September 2014   14:28 Diperbarui: 2 Oktober 2015   09:13 58158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_358668" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Parang Parikesit. Pari berarti padi, sementara kesit artinya bersih, putih. (Foto: Gapey Sandy)"]

1410479604793895757
1410479604793895757
[/caption]

Motif batik lainnya adalah Semen Sidomukti. Sido artinya menjadi, dan mukti berarti mulia. Pattern batik ini melambangkan harapan hidup dalam kecukupan dan bahagia lahir batin dunia akhirat. Pola batik ini umumnya dikenakan oleh pasangan pengantin pada upacara ijab kabul dan panggih.

[caption id="attachment_358671" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Semen Sidomukti. Sido artinya menjadi, dan mukti berarti mulia. (Foto: Gapey Sandy)"]

14104798591429737925
14104798591429737925
[/caption]

Lainnya, motif batik yang bernama Gringsing Sudara Werti. Gringsing berasal dari kata gering (sakit), dan sing yang artinya tidak. Artinya, motif batik ini menyimbolkan harapan agar tidak sakit, atau selalu sehat, baik fisik maupun mentalnya. Dihiasi (diceplok) oleh Sudarawerti, prajurit wanita perkasa yang mampu mengalahkan musuh yang mengganggu dalam cerita Wayang Menak. Secara umum, pola batik ini mengartikan harapan agar selalu sehat karena mampu mengusir musuh jiwa dan raga, atau pandai mengendalikan diri.

[caption id="attachment_358673" align="aligncenter" width="567" caption="Pattern batik Gringsing Sudara Werti. Gringsing berasal dari kata gering (sakit), dan sing yang artinya tidak. Artinya, motif batik ini menyimbolkan harapan agar selalu sehat. (Foto: Gapey Sandy)"]

14104799952013813957
14104799952013813957
[/caption]

Sedangkan pattern batik Semen Wahyu Tumurun menggambarkan harapan turunnya wahyu (anugerah), yaitu mendapat wahyu atau kejatuhan wahyu (kedunungan wahyu), dijauhkan dari segala godaan, rintangan, dan halangan.

[caption id="attachment_358674" align="aligncenter" width="567" caption="Pola batik Semen Wahyu Tumurun menggambarkan harapan turunnya wahyu atau anugerah. (Foto: Gapey Sandy)"]

14104800791253436067
14104800791253436067
[/caption]

Dalam ruangan Pameran Batik ini dipajang juga salinan pengesahan resmi UNESCO yang telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Pengakuan dunia internasional ini diinskripsikan pada 30 September 2009, dan dikukuhkan pada 2 Oktober 2009.

Sejajar dengan ruang Pameran Batik yaitu di ruangan kedua digelar Pameran Wayang. Disini terdapat koleksi wayang kulit milik Museum Wayang Kekayon Yogyakarta. Diantara wayang kulit yang dipajang adalah para tokoh pewayangan Pandawa, dan seluruh tokoh dalam kisah Ramayana. Di ruangan ini terdapat juga salinan surat dari UNESCO yang mengakui Wayang (Wayang Puppet Theatre – Indonesia) sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia (Masterpiece of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity), dan dikukuhkan di Paris, 7 November 2003.

Di seberang ruang Pameran Wayang, adalah ruangan ketiga yang berisi Pameran Keris. Seperti kita tahu, Keris Indonesia juga sudah diakui dunia internasional melalui surat pengukuhan dari UNESCO, sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia, yang ditandatangani oleh Director-General Koichiro Matsuura di Paris, 25 November 2005. Adapun koleksi keris yang dipajang di sini adalah milik Padepokan Brojobuwono yang merupakan The Indonesian Kris Preservation Centre. Diantaranya terdapat replika keris Mataram abad XVII, yang warangka-nya merupakan ladrang gaya Surakarta dari kayu Cendana Sari, sedangkan pada bagian ganja terdapat tinatah emas motif sekar dengan berhiaskan batu intan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun