Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Serial Pak Erte) Hikayat Sendu, neng Romlah

19 Desember 2017   12:47 Diperbarui: 19 Desember 2017   12:57 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana pun jadi hening saat semua menunggu Romlah memberikan jawaban.

"Abang juga, Neng..." Pak Erte ikut keceplosan.

Sontak suara Pak Erte terdengar begitu jelas ditengah  keheningan suasana. Semua mata memandang ke arah Pak Erte yang masih  gagap situasi.

"Apaaa...!!!" Gelegar suara Empok Saidah memecah kesunyian.

Diikuti tanah yang bergetar dan petir yang  bersahut-sahutan. Tiba- tiba semua orang lari berhamburan saat Empok  Saidah memegang sebatang sapu ditangannya.

Tidak ketinggalan Pak erte yang ikut lari lintang pukang, sambil di uber Empok Saidah pakai gagang sapu.

"Lariiiii....!!!" Suara Pak Erte terdengar membahana di seantero Kampung Pinggir Kali.

Hihihi.....

Sekian.

Hiks....
Salam Sendu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun