Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[8 Tahun Kompasiana] Meninggalkan Mertua, Jauh dari Keluarga dan Menjadi Jomblo Sementara

25 Oktober 2016   18:05 Diperbarui: 25 Oktober 2016   19:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, ini moment yang tak terlupakan.

Dari satu message berlanjut ke message berikutnya. Dengan sabar Kompasianer tersebut membalas semua pesan saya. Sampai beliau mengajak saya bergabung ke dalam satu komunitas penulis di Facebook.

Beberapa penulis yang cukup di kenal di Kompasiana mengirimkan permintaan pertemanan di akun Fb saya. Dari sinilah saya baru menyadari, Kompasiana telah menjembatani orang-orang yang memiliki minat yang sama, untuk saling berhubungan dan berbagi, serta menjalin pertemanan baru sebagai sesama penulis.

Mereka adalah penulis-penulis yang telah menghasilkan banyak karya yang mungkin bermanfaat dan menginspirasi orang lain. Begitu rendah hati, mau menjalin pertemanan dengan saya, meski hanya di dunia Maya. Bukan di dunia Romlah, janda semok nan aduhai yang menjadi salah satu tokoh di Serial Pak Erte yang saya buat. Hihihi....

Saya lalu menggaris bawahi, menulis tanpa menjalin pertemanan. Ibarat sambel yang diulek tanpe terasi. Berteman tanpa berbagi, ibarat samudera luas yang tak bertepi. Karena sejauh apa pun kapal berlayar. Ke dermaga jua ia akan kembali. Kagak nyambung banget, yak!

Pada saat Kompasianival berlangsung dan beberapa Kompasianer membagikan moment tersebut menjadi sebuah artikel. Saya bisa melihat wajah orang-orang yang selama ini mungkin pernah membaca tulisan saya, dan saya pun pernah membaca tulisan mereka.

Keakraban yang terjalin dan mereka perlihatkan diajang kopi darat tersebut, menimbulkan rasa iri. Tapi bukan dengki, lho! Saya pun bertanya dalam hati,

"Kapan saya bisa ikut berpartisipasi?"

Ngopi bareng, ngobrol bareng, selfi, welfi dan ber-haha...hihi... serta bertanya langsung kepada penulis-penulis hebat tersebut (khususnya penulis fiksi), bagaimana cara membuat sambel terasi. #tepokjidat.

Bagaimana caranya bisa menghasilkan sebuah karya fiksi yang bagus. Sebagai bekal untuk saya, seorang penulis pemula yang hanya memiliki minat tanpa bakat dan ujung-ujungnya menulis hanya karena modal nekat.

Nah, ini moment terindahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun