"Waduuh, Pak Erte mau pergi kemana, nih?" Tanya Bang Toyib sambil memperhatikan Penampilan pak Erte dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.
"Iya, nih. Empok Saidah juga cantik banget"Â Empok Mumun ikut memuji.
Empok Saidah hanya membalas semua pertanyaan tersebut dengan sebuah senyuman. Karena hatinya saat ini tengah berbunga-bunga, sehingga tidak mampu berkata-kata.
Sementara Bang Toyib sedang termehek-mehek, sambil tersenyum kecut karena habis dikata-katain Pak Erte. "Lagu lama Elu mah..."Â Kata Pak Erte pada Bang Toyib "Bilang aja hari ini belum bisa bayar kontrakkan, karena nggak gablek duit, kan!"Â Skak Pak Erte lagi.
Hihihi....
Tiga jam kemudian.
Empok Saidah tertunduk malu, sementara Pak Erte tak mampu berkata-kata. Wedding Anniversary kali ini menjadi momen paling bersejarah yang tidak terlupakan. Betapa tidak, Pak Erte dan Empok Saidah mengenang kembali indahnya masa-masa mereka pacaran dulu.
Berjalan bergandengan tangan di taman bunga, di bawah sinar rembulan. Sesekali Pak Erte dan Empok Saidah terlihat berkejar-kejaran di atas rumput taman yang hijau, sambil mengelilingi pohonnya yang rindang.
Ternyata di taman tersebut bukan hanya Empok Saidah dan Pak Erte yang asik berkejar-kejaran. Ada beberapa pasangan yang ikut berlarian karena dikejar-kejar oleh pasukan POL PP. Jika mereka bisa berlari tunggang langgang. Empok Saidah larinya lebih mirip pilem India yang diperankan oleh Hema Malini dan Amitabf Bachchan.
Karena nggak bisa berlari kencang, akhirnya Mpok Saidah dan Pak Erte berhasil ditangkap, lalu  digelandang menuju mobil dan langsung dibawa ke kantor Polisi Pamong Praja.
Setelah menjalani pemeriksaan dan membuat surat perjanjian. Pak Erte dan Empok Saidah diizinkan pulang dengan sebuah catatan: