Bang Ucup lalu mengajak anak-anak tersebut untuk berbaris dengan rapi. Dengan aba-abanya, mereka langsung memberi hormat pada bendera merah putih yang berkibar setengah tiang.
Sementara di dinding Bank Swasta yang berada di depan mereka, terpampang spanduk yang bertuliskan "DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 71"
Anak-anak itu tidak mengerti, makna yang terkandung ditulisan tersebut. Apalagi untuk berimajinasi, jadi apa mereka saat Kemerdekaan Negara ini menginjak satu abad. Karena bagi mereka Bendera yang Bekibar Setengah Tiang, adalah simbol kesedihan dan penderitaan, yang mereka rasakan sekarang.
Menjadi Dokter hanyalah khayalan. Memiliki Sepatu, bisa bersekolah dan tidur di atas kasur yang empuk, serta selimut yang hangat saat tidur. Adalah impian sederhana dari seorang anak jalanan.
Karena hari ini, besok atau lusa. Bagi anak-anak jalanan ini, adalah perjuangan bertahan hidup. Kemerdekaan di pikiran mereka, adalah lepas dari kesedihan dan penderitaan.
Disaat mereka tertunduk dalam sendu. Tiba-tiba Baim berlari dan menurunkan bendera, yang terpasang di tiang di hadapan mereka. Tanpa bisa berbuat banyak. Mereka hanya membiarkan saja, saat anak kecil tersebut melilit tubuhnya dengan Bendera Merah putih.
"Horeee, Baim punya selimut..." Kata anak tersebut, lalu berlari ke arah'kasur'nya yang terbuat dari kardus bekas TV.
(Selesai)
Salam Sendu