Ani langsung menyambar uang itu dari tanganBuluk, sambil meletakkannya telunjuk di tengah bibirnya.Edi sontak terdiam dan membekap mulutnya menggunakan kedua tangan. Sementara dari pos jaga Bank, Sekurity melongokkan kepalanya dari pintu, dengan mata melotot.
*****
Bang Ucup menatap Dewi sekali lagi. Lalu membagikan tatapannya tersebut ke wajah anak-anak lainnya, yang berkerumun di samping 'depot' jamunya.
"Mau upacara bendera?" Bang Ucup bertanya sekali lagi kepada Dewi, yang duduk di sampingnya.
"Iya, bang..." Remaja itu menganggukkan kepalanya.
"Terus, abang mesti ngapain?"Pemuda itu masih terlihat bingung.
"Ajarin kita upacara bendera, bang" Sela Bunga.
"Nyanyi Indonesia Raya, bang..." Edi menimpali.
"Aku mau naikin bendera, bang Ucup" KataBaim, anak yang paling kecil.
Bang Ucup tersenyum. Dipandanginya wajah anak-anak, yang menunggu penuh harap itu satu persatu. Tidak lama kemudian, pemuda itu menganggukkan kepalanya, yang langsung disambut sorak-sorai anak-anak jalanan itu.
Hari masih subuh. Tapi bang Ucup sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke tempatnya biasa berjualan, karena anak-anak telah menunggunya disana. Dipacunya motornya dengan pelan, karena hawa dingin masih terasa menusuk tulang.