Segera saja diraihnya kertas tersebut, mengambil pulpen dan langsung menulis di kolom yang belum 'dijawab', seperti kata anaknya. Yang pertama dibacanya adalah, Nama Lengkap Siswa:
Badrun langsung menuliskan nama lengkap putranya di kolom tersebut. Berikutnya, Tempat dan Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, dan Alamat tempat Tinggal. Semuanya 'dijawab' dengan lancar.
Laki-laki itu berpikir sejenak saat mau menulis berat badan anaknya, "Hmm, 20 kg..." Terkanya, dan langsung menuliskan kedua angka tersebut. Badrun tampak tersenyum saat memperkirakan tinggi badan putranya, sedikit terbayang kelucuan anaknya, waktu masih berumur dua tahun. Sekarang tidak terasa sudah mulai masuk SD.
Selanjutnya Nama Ayah/Wali, Badrun menuliskan namanya dengan lengkap, dilewatinya beberapa baris lalu menuliskan juga nama lengkap istrinya. Adzan subuh menghentikan tangannya dari menulis, belum lagi rasa mengantuk yang juga mulai menyerangnya.
Diletakkannya kembali kertas tersebut di atas meja, sambil merebahkan tubuh di bangku panjang ruang tamunya dan langsung tertidur pulas.
*****
"Bapaak...!"Â
Badrun langsung menghampiri putranya, yang memangginya dari depan pintu kelas. Tangannya mengambil selembar kertas yang langsung disodorkan kepadanya.
"Bapak, kata Bu guru, 'jawabannya' belum lengkap..."
Badrun tersenyum mendengar perkataaan putranya tersebut. Diperhatikannya setiap kolom yang menurut putranya belum 'terjawab' lengkap. Dia tampak kaget saat membaca sebuah kalimat yang memang masih kosong.
'Pekerjaan Ayah/Wali':